MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Tips Sukses Menjadi Pasangan yang Kompak

tips sukses menjadi pasangan yang kompak

Rumah tangga merupakan sebuah komitmen yang paling berat di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang kompak antara suami dan istri agar dapat melangkan beringingan menjalani visi misi pernikahan. 

Namun tak jarang, ditemukan juga banyak sekali aral melintang dalam perjalanan berumah tangga. Termasuk aku yang pernah gagal dalam membangun rumah tangga. Dan kali ini episode rumah tangga keduaku sudah memasuki tahun kedelapan, bukan berarti berjalan mulus tanpa tantangan. 

Setelah jatuh bangun saling bertahan dalam menghadapi batu sandungan, mempelajari masing-masing karakter, saling mengoreksi dan pada akhirnya bertekad untuk sama-sama memperbaiki diri sebagai individu agar dapat berjalan ke depan lebih baik dan lebih kompak. 


Sekilas Tentang Talkshow "Peran Suami Sebagai Support System"

tips sukses menjadi pasangan kompak

Untuk itu aku dan suami hadir untuk belajar bersama para orang tua hebat lainnya di acara Talkshow Parenting yang bertajuk "Peran Suami Sebagai Support System". Event ini berlangsung di hari Sabtu, tanggal 18 Juni 2022 di SDN Karang Satria 04 Tambun Utara. 

Dipersembahkan oleh Congklak Project yang merupakan salah satu tim Ibu Pembaharu dari Komunitas Ibu Profesional Bekasi, dimana tim tersebut berfokus pada pendidikan orang tua dan anak.

Dihadiri oleh 36 peserta yang berasal dari member Ibu Profesional dan non member, dan diantaranya juga ada 6 orang bapak yang luar biasa hebat mau menyempatkan dirinya belajar agar dapat menjadi support system yang baik bagi istrinya.

Profil Narasumber

profil narasumber

Yang menjadi narasumber di acara ini adalah pasangan muda atau bisa disebut couple preneur yang bernama Bunda Nurliani dan Ayah M. Haryadi yang memiliki beragam pengalaman belajar dan aksi di bidang parenting.

Mereka berdua juga sebagai aktivis PSPA (Program Sekolah Pengasuhan Anak) dan Yuk-Jadi Orang Tua Shalih dibawah bimbingan Abah Ihsan.

Pasangan muda yang kemarin memakai baju berwarna biru yang senada ini memiliki visi bahwa dengan berkeluarga dapat menjadi sarana bersama-sama hingga ke surganya Allah Ta'ala. Masya Allah Tabarakallah.

Wah keren nih Congklak Project, ngasih pematerinya bukan yang kaleng-kaleng, mwehehehe. Sebelum mamak bawakan oleh-oleh dari acara talkshow, mau bahas tentang KC nya dulu aah... 

Apaan tuh KC, penisirin? 😋

Kids Corner

kids corner

Ciri khas acara Ibu Profesional itu seringnya membuat pojok bermain untuk anak yang biasa disebut Kids Corner. Maksudnya agar para ibu atau orang tua bisa fokus belajar tanpa memusingkan tingkah anak-anak yang sering ajaib.
kids corner

Nah, pada talkshow kemarin juga ada Kids Corner yang dipandu oleh Kak Wiwin dan kawan-kawan. Arsya dan Aisyah dadakan mendaftar tapi alhamdulillah masih diperbolehkan ehehehe.

kids corner

Hanya dengan membayar 15.000 rupiah, anak-anak bermain membuat kolase bersama, read aloud, dan belajar tentang telur: bagian-bagian serta manfaatnya. Yang paling berkesan menurut duo A adalah sesi treasure hunt di sekitaran sekolah. Seruuu banget katanya nemu telur-telur di halaman.


Tips Sukses Menjadi Pasangan yang Kompak ala Teh Nurliani dan Ayah Haryadi

Oke sekarang mamak mau berbagi oleh-oleh dari acara talkshow kemarin, ya. Bagaimana sih tips sukses menjadi orangtua yag kompak ala Teh Nurliani dan Ayah Haryadi?

Pada pembukaan, Teh Nurliani selaku narasumber memaparkan kisah beliau dan suami yang sama-sama memulai pernikahan dengan minim ilmu. Sempat mengalami jetlag ketika memiliki anak kemudian bertemulah dengan komunitas Ibu Profesional.

Sang suami juga sempat kaget di awal ketika memasuki dunia pernikahan karena merasa sebelumnya tidak memiliki persiapan dalam hal ilmu tentang pernikahan. Dan latar belakang pendidikan orang tua beliau masing-masing juga berbeda sehingga membentuk kepribadian mereka yang berbeda pula.

Apa Itu Pernikahan?

Tema pembahasan pertama tentang pernikahan, yang menurut beliau intinya adalah beribadah dan memiliki keturunan. Dan keduanya dapat berjalan beriringan sehingga menjadi bekal amal agar kelak dapat berkumpul bersama-sama di surga.

Kelihatannya berat banget ya pembahasannya, tapi alhamdulillah penyampaian dari narasumber kesannya santai jadi bisa enjoy menyimaknya. 

Tips Sukses Menjadi Pasangan yang Kompak

tips sukses menjadi pasangan yang kompak

Setidaknya ada 5 poin yang aku highlight dari pemaparan narasumber:

1. Memahami tujuan secara kongkrit. 

Ibarat perjalanan membutuhkan arah dan tujuan, begitupula dengan pernikahan. Saling memahami tentang tujuan pernikahan agar dapat berjalan beriringan dan saling mengingatkan.

2. Dekat di Banyak Kesempatan

Poin kedua ini sangat jelas sekali maknanya, bahwa sebagai pasangan orang tua kita diharuskan memilik banyak momen bersama di berbagai kesempatan. Agar bonding semakin kuat dan bisa saling memahami antara satu dengan yang lainnya.

3. Dialog atau komunikasi terbuka dan empati

Kebanyakan istri (termasuk aku juga sih, mwehehehe) inginnya selalu dimengerti suami, tapi kalau sudah ngambek malah diem jadi masalah bukannya selesai malah tambah runyem. 

Pesan Teh Nurlina agar kita para istri itu ya harus ngomong, utarakan saja apa yang sedang mengganjal. Jangan diem-diem aja berharap suami yang harus mengerti. Lha wong suami itu kan bukan cenayang yang bisa menebak isi hati orang lain, apalagi cara berpikir laki-laki itu sangat berbeda dengan wanita.

Sebaliknya, para suami juga diharapkan agar dapat lebih berempati kepada pasangannya.

4. Mengenali Diri dan Emosi

Sebagai dua individu yang memiliki latar belakang pendidikan berbeda, pola pengasuhan orang tuanya dan juga culture yang berbeda, tentu memiliki banyak sekali perbedaan dalam kepribadian dan tidak mudah untuk menyesuaikannya. 

Maka dari itu penting sekali agar sama-sama dapat mengenali diri sendiri, apa saja kekuatan serta kelemahan masing-masing serta mempelajari tentang emosi diri dan pasangannya.

Karena selama di bangku sekolah dan kuliah belum pernah diajari bagaimana caranya marah, bahwa marah itu berbeda loh dengan marah-marah? Bahwa sedih itu beda loh dengan yang namanya ngambek.

Mau marah ketika ada yang tidak sesuai dengan harapannya, its oke asal jangan marah-marah. Atau ketika ingin bersedih karena ada sesuatu yang tidak menyenangkan dari pasangan atau apa, ya boleh-boleh saja asalkan jangan ngambek. 

Untuk itu sangat perlu mempelajari ilmu tentang emosi, agar dapat mengerti tentang diri sendiri kemudian dapat memahami emosi pasangannya.

Sedikit cerita dari Teh Nurlina bahwa beliau dulunya dididik oleh orangtuanya penuh kedisplinan, pengekangan, overprotective, sehingga membentuk kepribadiannya menjadi seorang yang penakut.

Sebaliknya tentang masa kecil sang suami yang lebih dibebaskan oleh kedua orangtuanya, sehingga menjadikan beliau seorang yang pemberani. Tidak takut mencoba ini-itu.

5. Bekerjasama Agar Menjadi Lebih Baik

Jangan hanya para istri saja yang terlibat pengasuhan, sungguh berat shaaay. Mintalah bantuan pasangan, nggak perlu gengsian. Jangan pula merasa sok tahu dan sok kuat, nanti bisa stress juga. Nggak mau kaan? 

Ada baiknya menanyakan kepada sang suami selaku pimpinan rumah tangga, apa sih maunya suami untuk keluarga? Setelah mengetahui harapan suami maka berjalanlah bersama-sama.

Diibaratkan sebuah perjalanan ke Bandung. Suami perginya naik kereta, eh istri memilih naik mobil. Ya jelas nggak akan nyampe bareng-bareng. 

Dalilnya dari surat At-Taubah : 71 yang mengajak agar suami dan istri saling tolong-menolong dan saling menasehati agar bisa sama-sama ke surga.

Dari kelima tips di atas, ya intinya banyakin ngobrol. Karena dengan ngobrol akan banyak berinteraksi dan berdiskusi sehingga bisa saling memahami. Itulah kuncinya agar sukses menjadi pasangan yang kompak.


Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Click here for comments 3 comments:

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏

  1. Wah seru sekali ada kelas seperti ini kak

    ReplyDelete
  2. Wah enak banget ya kalo kelas offline ada yang stanby dampingi bocil, jadi bisa fokus belajar

    ReplyDelete
6616646238410676779