Segala sesuatu yang dilakukan dengan target, biasanya akan lebih terarah. Apalagi di bulan Ramadhan, di mana pahala ibadah dilipatgandakan oleh Allah. Sehingga membuat target ibadah dan amal baik menjadi suatu keharusan.
Biasanya saya membuat target pribadi tanpa melibatkan anggota keluarga lainnya, namun kali ini berbeda. Terinspirasi dari buku Diary Parenting Ramadhan, kali ini saya membuat target bersama-sama dengan keluarga. Kami tak lagi "berjalan sendiri-sendiri".
Nah, mau tau apa saja target Ramadhan kali ini di keluarga kami? 👇
1. Tarawih Full
Ramadhan tahun lalu, masih ada anggota keluarga yang rajin melakukan tarawih hanya di awal saja. Nah itu menjadi bahan evaluasi kami untuk Ramadhan kali ini. Jika dibuat target bersama, harapannya adalah bisa saling menyemangati dan mengingatkan jika lalai.
2. Sahur Tidak Telat
Berdasar pengalaman juga, pernah bangun sahur mepet waktu dan saya kerepotan menyiapkan makanan sahur. Nah, kali ini dibuat target supaya bisa lebih baik dan kebutuhan gizi keluarga tercukupi dan penuh energi untuk menjalankan ibadah puasa.
3. Khatam Al-Qur'an
Karena Ramadhan adalah bulan Al-Quran, tentu kami tak ingin menyia-nyiakan pahala di dalamnya. Kami berusaha lebih baik dalam hal ini dengan membuat target tilawah harian yaitu per 2 lembar setelah sholat fardhu.
4. Tidak Boros Makanan
Jangan lapar mata, melihat ini itu dibeli, lalu akhirnya kebanyakan dan mubadzir. Bukan berarti pelit atau ngirit ya, tetapi menghindari mubadzir karena hal itu dibenci oleh Allah.
Jika ternyata ada kelebihan makanan, bisa diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Seperti tadi saya sudah beli lontong lalu tiba-tiba Mpok datang ke rumah mengantar lontong. Alhamdulillah, masih bisa dibagikan kepada tukang-tukang yang bekerja di pabrik cincau. Barokalloh.
5. Memperbanyak Sunnah.
Pertama dari hal yang sederhana, yaitu kurma. Saya dan Ali yang tidak terlalu menyukai kurma, kali ini wajib memakannya setiap sahur dan berbuka. Minimal satu biji, atau jumlah ganjil. Hal baru memang harus dipaksakan, terutama bagi saya yang tak suka manis. Semoga lama-lama bisa menjadi kebiasaan, ya! 😊
6. Perbanyak Sedekah
Alhamdulillah di hari-hari biasa InsyaAllah kami sudah membiasakan sedekah pagi dan selama perjalanan ketika bertemu pemulung, misalnya. Kali ini meski puasa jarang keluar rumah, atau Ali juga tak dapat uang saku, tetapi harus tetap bersedekah. Bahkan lebih banyak dan lebih sering. Misalnya donasi untuk masjid dan musholla serta santunan anak yatim.
7. Tidak Marah-marah
Saya akui, tingkat stres ketika menjadi IRT penuh waktu itu sangatlah tinggi. Meski begitu, saya sangat mencintai profesi ini. Sesekali kesal atau jengkel akibat ulah anak-anak yang sering "ajaib", namun di bulan Ramadhan harus lebih bisa menahan diri dari amarah. Apalagi ditambah aktivitas menyusui yang membuat saya lebih mudah lelah. Bismillah, pasti bisa 💝
8. Tidak Berantem
Nah, ini masih berhubungan dengan target nomor 7. Biasalah, Abang Ali dan Arsya sering colek-colekan, lalu ribut. Arsya isengin adik Aisyah, lalu Abang Ali mengomeli. Ini yang paling sering menyulut emosi saya.
Saya sudah sering mempraktekkan time out ketika mereka berdua sedang "ramai", supaya saya tak tambah pusing. Tetapi kali ini kami buat target bersama supaya lebih resmi dan dianggap "penting" untuk benar-benar dilaksanakan. Agar rumah kami senantiasa terasa nyaman bagi semua anggotanya, serta tidak berkurang pahala puasa kami akibat "perang", hahaha 😂
Hmmm, kiranya cukup dulu target Ramadhan kali ini. Namun jika di tengah jalan ada yang perlu ditambahkan, maka kami akan membuat target baru dan disepakati bersama.
Nah, kalau target Ramadhan di keluarga kamu gimana, Sahabat? 😊
#CeritaRamadhanKami
#TargetRamadhan
#FamilyProject
#TheHardiansyahFamily
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏