Halo Sahabat, apa kabarnya? Mamak mau cerita sedikit tentang Aisyah, bulan lalu ia terkena diare akut dan sempat dirawat di rumah sakit. Nah selama dirawat itu mamak bawakan bacaan berupa buku anak yang berjudul Kasih Sayang Allah dalam Sakitku.
Meski terbit pertama di tahun 2018, namun baru bulan Juni kemarin buku karangan Choirul W. Syamsudin dan Andita A. Aryoko ini menjadi penghuni baru di perpustakaannya anak-anak di rumah.
Identitas Buku
- Judul: Kasih Sayang Allah dalam Sakitku
- Penulis: Choirul W. Syamsudin & Andita A. Aryoko
- Layout dan Desain Cover: Viril
- Editor: Yeti Islamawati, S. S.
- Penerbit: Aryoko Indonesia Publisher
- Jumlah Halaman:
- Cover: Hard Cover
- ISBN: 978-602-52675-0-5
- Cetakan ke 1, Tahun 2018
- Harga: Rp. 108.000 (harga beli di toko oren).
Blurb
Kasih sayang Allah ada di setiap kejadian, termasuk saat kita sakit. Saat sakit, Allah menyayangi kita dengan cara menggugurkan dosa, layaknya gugurnya daun di musim kemarau.
Lalu bagaimana cara agar sakit bisa menggugurkan dosa-dosa kita? Dan bagaimana kiat agar saat sakit kita tidak menggerutu?
Buku ini mencoba menyampaikan jawaban itu dengan bahasa sederhana dan ilustrasi yang menarik. Selain itu, anak juga diajarkan untuk lebh tangguh dalam menghadapi situasi yang tidak diinginkan, salah satunya pada saat sakit. Dengan ketangguhan anak bisa lebih survive saat menghadapi kehidupan.
Sinopsis Buku Kasih Sayang Allah dalam Sakitku
Buku ini bercerita dengan sudut pandang orang pertama, sehingga lebih mudah untuk mengaitkannya dengan kisah nyata yang dialami anak-anak. Terutaman kemarin saat Aisyah diare dan diopname, betul-betul pas sekali momennya.
Buku Kasih Sayang Allah dalam Sakitku ini memiliki alur cerita maju. Dimulai dengan kisahnya sang tokoh utama sedang sakit sehingga mengalami beberapa perubahan pada fisiknya.
Badan yang semula kuat, dapat tersenyum ceria serta lidah yang dapat merasakan lezatnya makanan serta minuman pun tiba-tiba menjadi hambar.
Meski begitu harus bersabar dan meyakini bahwa sakit itu datangnya dari Allah SWT. Sebagai tanda kasih sayang kepada hamba-Nya yang mampu bersabar dan ikhlas dalam sakitnya.
Mengajarkan juga bahwa Allah Maha Penyembuh, dan ketika kita sudah diberi kesehatan maka harus menjaganya dengan sebaik-baiknya. Dengan cara makan dan minum yang sehat dan bergizi, tidak tidur larut malam, olah raga teratur serta tidak berlebihan ketika beraktivitas.
Selain itu diceritakan juga tentang tata cara shalat dan berwudhu untuk orang yang sakit, bahkan ada juga materi tentang tayammum. Super lengkap, kan?
Buku ini ditutup dengan adab menjenguk orang sakit. Ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak dan semoga dapat menginspirasi mereka untuk rajin menjenguk teman yang sedang sakit.
Kelebihan Buku Kasih Sayang Allah dalam Sakitku
Ada beberapa kelebihan dari buku ini, diantaranya yang menurut mamak spesial adalah:
- Menggunakan sudut pandang orang pertama sehingga lebih mudah mengaitkannya dengan kejadian sehari-hari yang dialami anak.
- Mengajarkan tauhid sebagai pondasi keagamaan untuk anak-anak. Di dalam buku menceritakan bahwa datangnya penyakit dan kesembuhan adalah dari Allah SWT. Selain itu juga ada wujud kasih sayang Allah, ketika kita mampu bersabar dan tetap berdzikir kepada-Nya maka Allah akan menggugurkan dosa-dosa kita.
- Ilustrasi yang sangat menarik dan penuh warna sehingga disenangi oleh anak-anak.
- Memuat dalil berupa ayat-ayat Al-Quran dalam bukunya sebagai penguat cerita.
- Menceritakan tentang sunnah-sunnah Rasulullah SAW di dalam buku, baik ketika sakit maupun cara makan yang disunnahkan.
- Terdapat dzikir dan doa-doa ketika sakit dan juga doa wudhu.
- Hard cover yang membuat buku lebih awet dan tidak mudah rusak, kertas di halaman bukunya juga tebal dan glossy sehingga tampak mewah.
- Harga yang relatif terjangkau namun isinya sangat kaya dengan ilmu dan makna.
Insight yang Didapat
Anak-anak diajak memahami iman keenam lebih jauh tentang percaya kepada qodho dan qodar. Bahwa sakit dan sembuhnya seseorang adalah takdir dari Allah yang harus diterima dengan ikhlas dan sabar.
Dosa-dosa kita tidak semerta-merta terhapus ketika sakit, namun ada juga dzikir dan amalan yang harus dilakukan ketika sakit.
Melakukan ikhtiar agar sembuh juga tetap ada syariatnya yaitu harus mencari tenaga kesehatan dan sejenisnya yang tidak melakukan praktek kesyirikan.
Bahwa menjenguk orang sakit pun ada adab dan doanya, loh. Jadi hendaknya agak mengikuti tatacara yang baik dan benar agar menjadi amalan yang berpahala.
Kesimpulan
Buku anak yang berjudul Kasih Sayang Allah dalam Sakitku ini sangat rekomen untuk menjadi koleksi perpustakaan anak di rumah. Cocok banget sebagai bahan bacaan Read Aloud dengan harga yang terjangkau.
Dengan ukuran sebesar 20,5 x 20,5 x 1 cm tentu sangat memanjakan mata anak dengan ilustrasinya yang menarik. Namun kekurangannya adalah membutuhkan space atau ruang dalam tas yang agak besar jika harus dibawa sebagai teman duduk atau perjalanan.
Okeeyyy setelah mamak ceritain panjang lebar tentang buku Kasih Sayang Allah dalam Sakitku ini, apakah kalian tertarik juga untuk menjadikannya bahan bacaan di rumah? ^_^
Salam Literasi.
Ini bukunya semacam boardbook kah mba? Rekomen buat usia berapa ini mba?
ReplyDelete