MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Banyak Belajar dari Karakter Bu Tejo CS

 


Alhamdulillah, bisa terbangun. Kalau enggak, bakalan bablas setoran ODOP jari ini, heuheu 🙈

Lanjut aja, ya. Mau cerita sedikit tentang film pendek yang judulnya Tilik. Kamu udah nonton belum? Kalau saya sempat penasaran sejak stiker Bu Tejo ramai menghiasi berbagai WhatsApp Group di hp saya. Karena penasaran, saya coba buka di Youtube. Tetapi karena percakapan emak-emak di sana terlalu 'ramai' jadi saya kursng sreg untuk menuntaskan nontonnya. Eh dapat tugas dari ODOP untuk menuliskan review, akhirnya tadi saya nonton sampai selesai.

Hmm, saya pribadi nggak sreg dengan tipikal orang seperti Bu Tejo. Doyan bamget ngerumpi dan gibahin orang lain. Duh,  males banget dekat sama orang kayak gitu. Dia mudah sekali membicarakan kejelekan orang lain, jangan-jangan nanti giliran saya yang dijelekkan di depan orang. Ogah ....

Kalau kaitannya dengan dunia kepenulisan, apa yang diobrolkan Bu Tejo dan teman-temannya itu ya intinya adalah mencari sumber berita yang kredibel. Jangan asal comot dari media, karena belum tentu semuanya benar. Sebagai penulis harus berani mempertanggung jawabkan apa yang ditulisnya. Apalagi setelah diunggah media dan menjadi santapan publik. Semuanya menjadi milik pembaca, dan akan muncul berbagai tanggapan serta persepsi. Jadi, harap berhati-hati ketika mencari sebuah berita dan menuliskannya di media. 

Kalau kaitannya dengan kehidupan emak sehari-hari, ya jangan sampai deh memiliki karatker seperti Bu Tejo tadi. Suka pamer, ngejelekin orang dan ngomporin orang lain. Duh, masihendingan Yu Sam deh ya. Meski sempat ikutan panas ketika mendengar Bu Tejo ngoceh, namun ia bisa sadar diri dan mengerem lisannya ketika ditegur oleh Yu Ning. 

Miris memang, melihat polah emak-emak di film Tilik tadi. Betul-betul tidak mencerminkan figur ibu yang baik sebagai para pendidik. Seharusnya bisa bersikap sopan, namun ini tidak. Berisik dan heboh begitu, asli malu-maluin banget. Tapiiii yang seperti itu memang nyata adanya, berdasarkan pengalaman hidup saya. 

Intinya saya menjaga jarak dengan orang atau lingkungan yang seperti itu. Nggak mau denger hal-hal buruk, karena bisa merusak kualitas hati saya juga. Lagipula ngeri, siapa tahu nanti giliran saya yang digibahin di depan orang-orang, di belakang saya. Ih, ogahhh ....

Meski banyak kekurangan dari sosok Bu Tejo, saya bisa melihat ada sisi baik darinya. Yaitu ketika gengnya yang batal menjenguk Bu Lurah itu kecewa, ia mengaja mereka mampir ke Pasar Bringharjo. Nah, menurut saya ini baik sekali, karena ia bisa memberi suatu solusi untuk orang lain. Top.

Jadi intinya, ada 2 potensi yang ada dalam diri setiap manusia, yaitu potensi kebaikan dan keburukan. Setiap diri bebas memilih mana yang akan dipertajam, potensi kebaikan ataukah keburukan. Kalau saya sih pilih yang pertama. Kalau kamu gimana?

Oke, selamat berpikir dalam dan selamat eristirahaaaat ❤️



Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779