MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

6 Tips Menjadi Anggota WhatsApp Grup yang Bijak



Hai haiii, selamat malam semuanya. Di hari keempat ODOP (One Day One Post) ini, saya masih mencuri-curi waktu untuk menulis, hehehe. Ketika anak-anak asyik bermain, pak suami sibuk dengan ponselnya, inilah kesempatan saya untuk nulis di blog 😂✌️

Yang namanya penulis amatir ya gini, masih menulis kisah sehari-hari yang recehan. Tapi dari kisah yang biasa ini, semoga ada hikmah yang bisa didapat ya. Karena saya pribadi memegang erat prinsip bahwa banyak sekali hikmah yang terserak dalam kehidupan sehari-hari. Saya tuliskan di sini agar kamu semua juga bisa ikut mengambil hikmahnya 😇

Di awal pagi, di sebuah WAG keluarga. Salah satu kerabat membagikan foto hasil masakannya berupa olahan ikan. Saya lihat sih seperti dibumbu kuning atau semacamnya begitu. Beberapa anggota WAG menyambut dengan komentar ingin dikirimi. Saya pribadi sih merasa biasa saja, memberi respon possitif kepada sesama anggota WAG. Eh sang pengirim tiba-tiba merasa berdosa, karena menurutnya dari postingan tersebut membuat banyak orang ingin. Ya, wajar sih perasaan seperti itu. Berarti memang hatinya bersih, mau memikirkan perasaan orang lain. Saya salut.

Memang, beliau anggota yang paling rajin posting sesuatu atau mengomentari postingan anggota lainnya. Menurut saya itu juga biasa saja, masih wajar. Toh namanya grup keluarga, tidak punya aturan baku apa-apa yang boleh dan tidak boleh diposting di sana. Intinya saling meramaikan agar silaturrahim tetap terjaga, meski sedang menjaga jarak fisik akibat pandemi.

Meski begitu, ada saja yang sepertinya tidak cocok dengan interaksi di sana, lalu banyak yang meninggalkan grup. Saya menyesali hal itu sambil ngebatin, "Ya Allah, sama sodara kok ya gini. Padahal cuma bercandaan aja kok baperan pada keluar."

Resiko ada di WAG keluarga dengan anggotanya yang  beragam latar belakang, ya memang harus siap dengan banyak masuknya chat yang random hehehe. Tapi saya pribadi punya tips agar bisa menjadi anggota WAG yang bijak. 


💕 Pertama, sebagai pengirim berita.

✅ Ketika posisi saya sebagai pengirim berita, tentu hal utama yang saya lakukan ialah memastikan bahwa sesuatu yang saya posting itu adalah benar, bukan hoax. Menjaga agar jangan sampai menyebarkan berita bohong lalu teresebar luas.

✅ Setelah itu, saya usahakan hanya berbagi hal-hal positif yang sifatnya bermanfaat. 

✅ Tidak memonopoli pembicaraan, memberi kesempatan anggota lainnya untuk berbicara dan saling berinteraksi.


💕 Kedua, sebagai pembaca berita.

Be Slow. Hal utama yang selalu saya lakukan adalah be slow, alias nyantai aja. Namanya WAG, saya tidak bisa mengontrol orang lain untuk memposting apa dan harus yang seperti apa. Apalagi berharap agar mereka bisa menyamai ketiga prinsip saya di atas. Ya nggak mungkin, dong. Jadi, saya sudaj setting hati dan pikiran saya agar santai menghadapi segala kejadian di WAG.

✅ Berusaha memahami kondisi dan latar belakang orang. Memang, terkadang ada saja yang membuat lucu di WAG. Tetapi saya berusaha melihat siapa orangnya dan bagaimana kondisi serta latar belakangnya. Misalnya ada seorang ibu yang sehari-harinya hanya berada di rumah, tidak ada teman bicara selalin suami dan anak-anaknya. Sementara suami bekerja dan anak-anak belajar atau bermain, sehingga ia mengisi waktu dengan mengobrol di WAG. Ya nggak apa-apa. Toh bukan gibah. 

✅ Menahan diri dalam memberi komentar. Di manapun berada, baik WAG komunitas atau keluarga, saya usahakan agar memberi komentar hanya yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Apalagi jika posisi saya sebagai anak muda di sana dan ada anggota yang dituakan. Jangan sampai jemari ini membawa dosa karena ada salah kata.

✅ Menasehati tidak di ruang publik. Jika ada perbuatan yang melanggar norma atau aturan yang telah disepakati, usahakan menegur di belakang lewat jalur pribadi alias japri. Karena tak baik jika langsung menegur di grup, bisa meruntuhkan harga diri seseorang.


6 tips di atas saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi dan alhamdulillah saya selalu merasa nyaman di manapun berada. Baik di WAG komunitas yang tertata dan memiliki aturan, maupun di WAG biasa seperti keluarga, arisan, atau grup RT.

Saya pun berharap agar setiap orang bisa saling menghormati dan menghargai antar sesama anggota di grup. Karena dengan itu, insya Allah hubungan akan terjalin baik dan minim konflik. 

Kalaupun ada satu dua yang kurang berkenan ya usahakan saja agar memaklumi. Karena namanya manusia tentu memiliki kekurangan, dan kessmpurnaan itu hanya milik Allah.


#ODOP

#ODOPDay4

#OneDayOnePost

#MamiArsyaliWritingJourney

Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779