Orang tua kita dahulu, hidup pada zamannya. Dididik oleh orangtua mereka yaitu kakek dan nenek kita, yang bisa jadi memiliki keterbatasan ilmu parenting. Dari sanalah orangtua kita mengadopsi gaya pendidikan utk diteruskan kpd kita.Jauh berbeda dgn kondisi kita sbg ortu di jaman modern seperti sekarang ini. Orang-orang pandai dan berbagai sumber ilmu bertebaran di muka bumi. Bahkan di jaman yang serba digital ini, hanya dari rumah kita dapat mengakses berbagai macam sumber ilmu lewat ponsel (kelas online, ebook, dsb).Jadi, apakah kita akan terus menerus menahan perihnya luka krn selalu merasa menjadi korban?Yakini, bahwa Allah memposisikan kita spt itu bukanlah tanpa sebab, apalagi untuk menyiksa kita. No no 🖐⛔Mari telisik lebih dalam, tidakkah curiga bahwa Allah memilih kita sebagai pemutus 'mata rantai' dari segala kejadian yang tidak mengenakkan tersebut?Ayolah, terima segala kekurangan dan maafkanlah semua. Memberi maaf tidak mengeluarkan biaya kok, namun dampaknya luar biasa. Mampu menyembuhkan luka dan menenangkan jiwa 💖Sama seperti kita juga manusia yang tentunya tak luput dari kesalahan, dan butuh untuk dimaafkan, bukan?Setelah mampu menerima dan memaafkan, sembuh dari semua luka, Insya Allah kita bisa mewarisi semua yang terbaik dalam diri kita kepada anak-anak, tanpa melimpahkan rasa perih dari masa lalu.Oke, siapa yang sudah siap membasuh luka?Saya rekomendasikan kamu untuk membaca buku ini👇🏻
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏