Ia melayangkan pandangan ke arah jam dinding. Pukul dua dini hari, waktu Jakarta. Pikirannya pun terbang jauh ke kampung halaman, memikirkan ibunya yang terbaring sakit tidak berdaya.
Rasa hati ingin segera terbang ke sana memeluk sang ibu, namun terbentur biaya. Pekerjaan yang ia lakoni di kota ini belum genap sebulan, gaji pun belum pernah ia terima. Meminta majikan pun ia tidak akan berani, meski orang itu sangat baik kepadanya.
Sebetulnya ia tidak betah harus berjauhan dari ibunya demi mengadu nasib. Namun mau bagaimana lagi, tak ada yang bisa dilakukannya di kampung. Berjualan di pasar atau pergi ke sawah, ia tidak bisa.
Beruntung ada Bude Sum, tetangganya itu memberi informasi tentang saudaranya di kota yang membutuhkan seorang ART alias ibu rumah tangga. Sudah tiga pekan ini Marisa bekerja di sana.
Majikannya hanya satu orang, eksekutif muda wanita tanpa suami dan anak. Tidak terlalu banyak pekerjaannya di sana, hanya saja batin yang selalu tersiksa karena rindu dengan ibunya.
#Fiksi
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏