Bukan sesuatu yang mahal atau sulit sih, hanya hal biasa saja. Misalnya tadi, saya sedang ingin sekali makan martabak telur. Namun apa daya, motor di rumah sedang dipakai semua.
Bakangan ini saya juga tidak bisa menyetir motor sendiri karena harus menggendong bayi kecil berusia empat bulan. Biasanya Ali yang antar kemana-mana, namun dia tak bisa antar karena tak ada motor. Kebetulan dia juga sedang ingin martabak manis, jadilah ia pergi berangkat dengan sepeda.
Saat Ali kembali, ternyata ada dua dus martabak yang dia bawa di dalam plastik. Sedikit berharap, bahwa salah satunya adalah martabak telur yang sedang saya idamkan. Kalau Ali sendiri lebih menyukai martabak keju.
Dan hey, benar saja ia membeli dua martabak. Dus pertama isinya martabak keju kesukaannya, dan yang kedua adalah kesukaan saya yaitu martabak telur. Yeay, Alhamdulillaaah!
Aduh, hal yang nampaknya kecil begini namun sangat berarti bagi saya. Betapa bahagianya diri ini ketika anak memperhatikan dan melayani.
Meski saya senang diperlakukan seperti itu, bukan berarti saya berharap lebih padanya dan anak-anak lainnya lho ya. Tiada keinginan sama sekali agar mereka membalas budi kepada saya. Tidak. Naudzubillaah.
Lelahnya hamil, menyusui, melahirkan, serta mendampingi masa kecil hingga besarnya mereka adalah anugerah bagi saya. Betapa anak-anak adalah pemberi warna yang begitu indah bagi hidup saya.
Hanya berharap Allah yang membalas sedikit dari usaha saya untuk mereka. Namun perlakuan manis seperti Ali tadi, sungguh betul-betul membahagiakan.
Terima kasih ya, Abang Ali!
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏