MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Ridho dan Syukur Tanpa Batas

Bismillah.

Definisi bahagia bagi saya sederhana saja, yaitu ketika mampu ridho dan
 bersyukur tanpa batas.

Ah, masa' sih?

Sesederhana itukah?

Iya, sesederhana itu saja.

Misalkan, ada seorang istri yang hidup dalam kesederhanaan. Gaji suami pas-pasan di bawah standar UMR. Namun ia tidak merongrong sang suami untuk membelikan baju baru untuk Lebaran. Dia pikir, baju lama yang masih bagus pun cukup. Jadi tidak perlu menyusahkan suaminya dengan membelikan baju baru. Tentu hati sang istri yang seperti ini rasanya lapang.  Karena ia dapat bersyukur dengan baju lama yang ada. Eh, ini hanya sebuah contoh lho ya, bukan cerita saya pribadi 😁😜

Contoh kedua, ini juga bukan tentang saya lhooo hehehe. Ketika seorang istri yang diberikan uang belanja pas-pasan. Jangankan membeli baju lebaran seperti contoh pertama, dia ini untuk memasak lauk daging saja tidak bisa. Paling mentok membeli ayam, itu pun ayam negeri. Satu bulan tak lebih dari 1 kali. Tak sanggup membeli ayam kampung yang lebih gurih dan bergizi, karena harganya jauh lebih tinggi. Sehari-hari lebih sering memasak lauk dari protein nabati seperti tempe dan tahu. Boro-boro seperti keluarga lain yang rajin makan di restoran saat akhir pekan, belanja harian saja harus dihemat agar anaknya tetap bisa sekolah. Meski begitu,  semua anggota keluarganya sehat-sehat saja. Jadi ia tetap bersyukur. Keren, ya 😊

Contoh ketiga, dan lagi ini bukan tentang saya yak, hanya contoh saja. Ada seorang istri yang bisa dibilang berwajah manis mamun namun diberikan suami tidak sempurna. Dalam artian suaminya ini memang memiliki kekurangan fisik. Akibat kecelakaan ketika sedang menarik ojek, kakinya sedikit pincang. Wajahnya pun jauh dari kata tampan, bahkan kulitnya hitam legam karena lebih banyak di jalanan. Kalau tidak sedang mengojek, pasti dia sedang ada rejeki menjadi tukang bangunan. Namun istrinya tetap bersyukur dan mau melayani sang suami lahir dan batin. Alasan dulu ia mau dinikahi sederhana saja: karena suaminya orang jujur, pekerja keras dan setia.

Contoh terakhir, seorang emak yang Allah berikan anak spesial. Lahir dengan prematur, dan membawa kecacatan mental. Tentu tidak mudah baginya menjalani hari-hari. Tatapan aneh dari orang pasti pernah ia rasakan. Belum lagi kelelahan dalam mengurusi sang anak. Namun ia sanggup menjadikan lelahnya menjadi lillah. Karena ia percaya bahwa anak adalah amanah besar dari Allah yang harus dijaga dan dirawat sebaik-baiknya. Masya Allah.

Nah, dari ketiga contoh di atas, tidak satupun Allah berikan kepada saya sebagai ujian.

Alhamdulillah, meski bukan menjadi istri dari seorang konglomerat, namun Alhamdulillaaah saya dan keluarga dapat hidup dalam kecukupan. Setiap Lebaran bisa membeli baju bahkan membelikan anggota keluarga lainnya seperti orang tua, adik dan adik ipar (bukan bermaksud riya' hanya menghitung berapa Allah sudah memberikan nikmat-Nya). Belinya pun di mal dengan dengan yang bagus, meski bukan seperti Gucci atau LV, ya. Hahaha. Alhamdulillah pokoknya mah 😚

Soal memasak dan makanan, saya tak pusing kalau ingin memasak opor, rendang atau apa saja dari daging dan ayam kampung. Alhamdulillah, masih mampu tanpa harus berpuasa setelahnya 😁 makan di luar pun dapat rutin dilakukan bersama misalkan ada perayaan khusus atau sekedar berakhir pekan. Alhamdulillah deh pokoknya.

Nah, soal suami. Meski tidak seganteng para artis Korea, namun Allah berikan seorang suami yang sangat perhatian, bertanggung-jawab, dan tidak pernah berpindah hati kepada wanita idaman lain. Eaaaa 😍

Jadi, dengan segala nikmat luar biasa termasuk orang tua dan anak-anak yang sehat, Alhamdulillaaah saya sangat bersyukur. Tak silau dengan keindahan dan kemewahan yang dimiliki oleh wanita dan keluarga lain. Saya merasa cukup dengan semua yang telah Allah berikan.

Jangan iri dengan rumput tetangga, karena kita takkan tahu apakah dalamnya ada ular, jangkrik, atau kotoran binatang. Kita tak pernah tahu. Atau jangan-jangan sesungguhnya di dalam hati mereka, iri dengan hidup kita yang biasa saja ini namun jauh dari konflik. Wallahu a'lam.

Lihat sekeliling kita. Nikmati, resapi, dan syukuri setiap nikmat yang diberikannya. Kecil maupun besar, sedikit ataupun banyak. Selalu bersyukur.

Pun ketika anak-anak sedang tantrum atau berbuat yang 'ajaib'. Saya nikmati saja semua prosesnya. Daripada wanita lain yang Allah belum kasih keturunan, Alhamdulillah saya sudah diberikan 3. Lengkap ada yang ganteng dan cantik, Masya Allah. Ambil sisi positifnya, lalu disyukuri. Begitu saja seterusnya 😘

Ridho dan bersyukur atas segala ketetapan Allah. Ketika keduanya sanggup dilakukan, niscaya hati akan terus terasa lapang dan damai. Cobalah! 😉
Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779