Ah, hampir saja aku lalai dalam mensyukuri nikmatNya.
Lihatlah, betapa ia sosok balita yang manis, pintar mengaji dan membaca doa. Lucu kala bernyanyi dan berceloteh, meski lisannya tak berhenti bersuara dan seringkali aku kewalahan menanggapinya. Tetapi ia sungguh lucu.
Bahkan dulu aku juga sangat bahagia ketika ia terlahir 4 tahun lalu, meski yang kuharap ialah bayi perempuan. Namun tak pernah ada penyesalan. Aku tetap senang dan bangga menjadi ibu dengan dua anak lelaki, kala itu.
Tetap senang dan bangga memilikinya sekarang, esok, hingga kapanpun. Selamanya.
Hey lihat, tangannya yang lucu selalu meminta tubuhku untuk dipeluknya bahkan ketika ia tidur, seakan tak ingin aku menjauh. Saat terjaga pun selalu meminta aku untuk menemaninya bermain dan melakukan apa saja.
Membaca, menggunting, bermain, melompat, bernyanyi, menari, mengaji, menulis, menempel, memasak, membuat Lego, menyusun balok, mengejar ayam dan kucing, apa saja.
Iya, apa saja. Yang semula sudah pandai ia lakukan sendiri, semisal makan, minum, mandi, memakai dan melepas pakaian. Sekarang ini harus selalu denganku. Tak mau dibantu yang lainnya, meski itu papinya sendiri. Apalagi orang lain, bisa mengamuk dia.
Iya, aku paham ia sedang cemburu. Atas kelahiran adik bayi yang (menurutnya) menyita perhatian saya. Merasa takut tak disayang, tak diperhatikan lagi. Namun itu hanya pikirannya saja. Sungguh, aku tak seperti itu. Aku tetap ada dan selalu ada membersamainya setiap saat.
Meski kadang (sebetulnya sering sih, teramat sering) sikapnya di luar kebiasaannya, tingkahnya juga sering tidak normal membuat pusing kepala. Membuatku harus selalu terjaga tak boleh lengah meski seperdetik. Jika tidak, sang bayi bakalan sukses jadi sasaran kejahilannya.
Istighfar, tarik nafas dalam-dalam, hembuskan. Tatap matanya dengan cinta, sambil membungkukkan badan sejajar dengan tubuh mungilnya. Katakan dengan lembut bahwa aku, kami semua, mencintainya. Tak pernah berkurang sedikitpun. Sungguh.
Peluk, dan ciumlah dia. Tanpa sedikitpun mengeluarkan nada tinggi yang dapat menorehkan luka di hati dan memorinya.
Katakan selalu, "I Love You" padanya.
#selfnote
#celotehmami
#abangArsya
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏