MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

ART-ku: Wujud Kasih Sayang Allah Untukku

Bismillah.

"Assalamualaikum," suara Mpok (asisten rumah tangga saya) mengagetkan saya siang ini. Saya baru selesai makan siang dan sudah bersiap tidur sambil menemani Arsya bermain di kamar.

Rupanya Mpok membawakan saya selusin piring dan gelas, sesuai janjinya tempo hari. Ketika acara aqiqah hari Ahad kemarin, saya meminjam piring dan sendok miliknya sebanya 50 buah untuk menjamu para tamu. Ia juga juga bercerita bahwa di rumahnya memiliki banyak sekali piring dan gelas, dan ingin membagikan kepada saya. Siang ini dia tunaikan janjinya. Masya Allah, padahal saya tidak meminta.

Mpok mengecek ember bayi tempat saya menampung kain bedong dan popok kotor di kamar, lalu mengambilnya dan langsung merendamnya dengan citrun serta detergen. Padahal itu bisa dilakukan esok pagi ketika ia bekerja. Toh nanti saya akan membersihkan kotorannya dahulu sebelum dia cuci keesokan hari.

Setiap hari selesai bekerja juga begitu, kalau dia lihat di ember bayi di kamar saya ada isinya lagi, ia segera mencucinya. Padahal saat itu semua pekerjaan sudah habis dan ia akan pulang. Hal demikian juga berlaku dengan piring dan gelas kotor setelah saya makan. Meski sudah mau pulang tetapi kalau dia lihat saya habis makan, dia langsung bersihkan semuanya. Rajin banget ya, hehe Alhamdulillaah.

Membereskan mainan Arsya pun demikian. Tak ada bosannya. Saya berpikir, ini orang kok sepertinya hobi banget mengerjakan pekerjaan rumah, hehehe. Si Mpok ini model orang yang 'gerak cepat', istilahnya. Alhamdulillah meski baru sebulan bekerja di sini, saya dan suami merasa cocok sekali dengannya.

Kembali ke cerita siang ini ya. Sambil dia menaruh piring dan merendam popok bayi di belakang, saya dan Arsya mengobrol ringan dengan Meta, anaknya Mpok yang mengantar ke sini pakai motor.

Lepas mengobrol dan Mpok kembali ke ruang tamu, saya pikir ia akan berpamitan pulang. Eh ternyata dia datang dari belakang sambil membawa mangkok berisi bakso. Wow.

Tahu tidak, tadi pagi ketika ia bekerja, tepatnya ketika menyetrika baju. Kami mengobrol santai sampai membahas bakso. Dengan jujur saya bercerita tentang hobi ngebakso. Ealah, rupanya siang ini si Mpok malah langsung membawakan saya bakso. Masya Allah, baik banget si Mpok ini ya! 😚😍

Memiliki ART (asisten rumah tangga) seperti Mpok ini juga bukan ujug-ujug saya dapat, loh. Banyak sekali ceritanya. Sebelum ini Allah uji kesabaran saya lewat dua orang ART sebelum Mpok.

ART yang pertama, tiba-tiba minta berhenti setelah minta gajian di awal, tanpa pemberitahuan pula. Padahal saya sedang hamil payah sekali kemarin itu. Dan banyak cerita mengejutkan juga sebenarnya, namun saya tak bisa menceritakannya di sini.

ART kedua juga seminggu tak berkabar setelah minta gaji lebih awal, setelah saya konfirmasi ternyata juga tak bisa datang lagi. Tak terlalu menyakitkan kali ini, karena saya paham kerepotan dia mengasuh ketiga anaknya yang masih kecil.

Jadilah saya bumil nelangsa tanpa ART (lebay 😂😂😂). Tapi memang saya sangat kepayahan kala itu tanpa ART. Dengan kondisi kehamilan yang semakin besar, sering keluar flek dan mengalami kontraksi. Belum lagi menghadapi kehebohan tingkah duo A (Arsya dan Ali) yang luar biasa.

Beberapa tugas domestik memang bisa didelegasikan kepada Ali seperti menyapu, mengepel dan membuang sampah. Bekas makanpun Ali sudah bisa mencuci sendiri. Juga Arsya yang sering membantu saya memasukkan dan mengeluarkan cucian dari mesin cuci. Namun urusan yang menurut saya paling berat yaitu menyikat seragam yang kotor, tetap saya yang lakukan. Sambil jongkok pula. Subhanallah pegal dan sakitnya.

Bayangan kerepotan pasca melahirkan selalu menghantui saya. Hingga saya benar-benar memohon kepada Allah agar memperdulikan saya. "Ya Allah, nggak apa deh sekarang ini saya capek dan lelah. Asalkan nanti setelah melahirkan, tolong beri saya bantuan berupa ART yang baik dan bertanggung-jawab agar dapat meringankan tugas saya di rumah.

Alhamdulillah Allah kabulkan doa saya. Bahkan Allah berikan ART yang gerak cepat dan serba bisa. Mungkin Allah kasihan juga dengan saya ya hehehe. Atau memang sengaja Dia memberi saya ujian agar saya lebih sabar.

Apapun itu, saya bersyukur. Allah berikan ujian sesuai batas kemampuan hamba-Nya. Ketika Dia berkata bahwa saya masih mampu, dicabutlah kenikmatan berupa ART yang mengundurkan diri. Setelahnya, ketika Allah bilang saya sudah tak sanggup, maka Dia hadirkan seseorang yang jauh lebih baik dari kedua ART saya sebelumnya.

Masya Allah. Sungguh kasih sayang Allah yang luar biasa untukku.


Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779