Sosok adik bayi mungkin sesuatu yang sangat menarik bagi Arsya.
Tubuh mungil, tatapan mata yang lucu, gerak tangan dan kaki yang menggemaskan. Dan entah apa lagi yang membuatnya berpikir bahwa bayi adalah sebuah 'objek bermain' 😅
Jika saya beritahu apa saja yang sudah diperbuat Arsya kepada adiknya, mungkin itu akan membuatmu terkejut.
Mulai dari mencolok mata, memasukkan jari ke mulut, menjitak, memukul, menabok, mencubit, memelintir tangan dan kaki, menjambak rambut, menepuk perut, bahkan sering ia menarik alas tidur sang bayi hingga terjatuh dan terbalik. Subhanallah.
Semuanya saya katakan apa adanya. Tetapi belum yang parah.
Iya, saya faham bahwa seusia Arsya masih senang bermain dan mengeksplorasi. Apa saja. Kapan saja, dan di mana saja. Tak terkecuali adiknya yang masih bayi usia sebulan.
Sebagai ibu tugas saya mendampingi Arsya bermain tetapi harus selalu siaga atas segala kejutan yang ia lakukan.
Jika tidak, siap-siap saja menyaksikan segala tingkah ajaibnya. Bahkan sudah siaga dan tidak ditinggal ataupun lengah pun, seringkali kecolongan. Sama sekali gerakannya tak terduga.
Tidak boleh dimarahi, diteriaki, apalagi divonis sebagai 'anak nakal'. Itu haram sekali, karena akan berpengaruh kepada psikisnya.
Menahan lapar, rasa mulas, atau kantuk, itu sangat biasa bagi saya setiap hari. Saya baru bisa leluasa jika Arsya dan adiknya, Aisyah, sudah pulas tertidur.
Ketika suasana sepi, saya sering bertanya sendiri dalam hati. Apa mungkin saya masih kurang adil dalam memberi perhatian kepada Arsya sehingga ia sering bertingkah ajaib?
Ah, banyak sekali yang harus dibenahi.
Ingin sekali i
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏