Salah satu tugas ibu rumah tangga adalah menjadi kokinya keluarga, namun jujurly aku nggak begitu rajin masak di rumah. Kalau sedang nggak masak ya biasanya memesan lauk dari katering tetangga atau beli masakan di sekitar rumah.
Salah satu makanan favorit di anak-anakku adalah nasi kebuli, jadi kemarin saat aku nggak masak ya kuajak Aisyah makan siang di Kebuli Gaza, kedai nasi kebuli yang memang paling ramai di Tambun dan sering juga makan sekeluarga di sana.
Asal-usul Nasi Kebuli
Asal-usul nasi kebuli sendiri ternyata merupakan akulturasi dari budaya kuliner arab. Konon riwayatnya nasi kebuli masuk ke Indonesia karena dibawa oleh orang Kerala, India. Dan bagi orang Indonesia pada umumnya, nasi kebuli merupakan primadona diantara makanan pokok lainnya.
Lokasi Kebuli Gaza Tambun
Kebuli Gaza di Tambun adanya di Jalan Raya Mangunjaya, di sepanjang ruko-ruko yang menjual aneka produk baik elektronik, bengkel, optik, salon maupun restoran dan kedai kopi.
Untuk lebih tepatnya, ia berada di ujung jalan sebelah kiri nyaris sebelum pertigaan underpass Tambun. Posisinya di sebelah kiri dengan banner besar berwarna merah dan kuning tentu tidaklah sulit untuk menemukannya.
Cabang Lainnya
Selain di Tambun, Kebuli Gaza ini memilik banyak outlet lainnya di sekitaran Bekasi yaitu Karawang, Jababeka, dan Cibarusah. Selain itu juga ada di Bintara, Jatiwaringin, Depok, Ciputat, dan di Cinere.
Harga Makanan dan Minuman di Kebuli Gaza Tambun
Untuk paket kebuli Gaza ada 2 macam, yaitu nasi kebuli pakai ayam harganya Rp. 15.000 dan paket nasi kebuli pakai lauk kambing harganya lebih mahal yaitu Rp. 40.000. Jika ingin menambah nasinya saja juga bisa, dikenakan harga Rp. 8.000.
Minuman yang tersedia di sana hanya 2: air mineral botolan ukuran 600 ml dan Teh Pucuk, untuk harga keduanya sama Rp.5000.
Tersedia juga kerupuk di meja seharga Rp. 3000. Pokoknya di sana mah hanganya murah-murah banget deh, makanya selalu ramai diserbu pelanggan.
Meski harganya terbilang cukup murah, namun jika kalian ingin memesan nasi kebulinya untuk dibawa pulang alias take away harganya lebih mahal Rp. 5000 dibanding harga makan di tempat.
Bisa disiasati dengan membawa wadah makan sendiri dari rumah, kalau ingin mendapat harga take away murah seperti harga makan di tempat. Namun membutuhkan skill 'negosiasi' juga sih sama kasirnya supaya bisa mendapatkan harga tersebut dan maksimal hanya 3 porsi untuk harga promo yang dibawa pulang. Pokoknya kalau mau tetep dapet murah mah tricky banget hehe.
Fasilitas yang Ada di Kebuli Gaza Tambun
Seperti kedai makan pada umumnya, Kebuli Gaza Tambun memiliki fasilitas mena dan kursi untuk makann di tempat, namun uniknya di sana tidak menyediakan sendok. Jadi makannya harus dengan tangan, kadang aku suka membawa sendok sendiri dari rumah, sih ehehehe.
Tempat parkirnya lumayan luas untuk parkir motor, namun untuk mobil paling yaaaa hanya muat 3 saja. Jadi sebaiknya kalau kalian mau makan di sini pakai motor aja ya takut nggak kebagian parkir mobil.
Musholla dan kamar mandi juga tersedia di sana, namun menurutku masih harus lebih sering diperhatikan. Sekalinya aku nyobain ke kamar mandi karena nemenin Aisyah buang air kecil, eeeh langsung ilfeel karena di dalamnya ada ember kecil berisi rendaman cucian pakaian yang mungkin milik karyawan. Di sebelah kirinya juga banyak jemuran baju yang sungguh mengganggu pandangan.
Wastafel untuk mencuci tangan bersebelahan dengan wastafel tempat mencuci piring, yag terkadang tuh aku suka ngeliat sisa-sisa nasi di sana dan ngebikin drop juga heuheu maaf ya jujur banget yak.
Meski begitu aku juga sering menemukan wastafel di sana dalam kondisi bersih kok hehe. Mungkin memang akunya aja yang agak sensitif sama sampah apalagi sisa makanan kali ya.
Meski fasilitasnya seperti itu ya tetep aja di sana ramai pengunjung karena harganya itu yang murah. Dibandingkan 2 kedai nasi kebuli lainnya yang juga ada di sekitar situ, Kebuli Gaza tetap yang paling ramai.
Share This Article :
Ternyata perbandingan harga nasi kebuli ayam sama kambing hampir 3x lipat ya? Aku sama sekali belum pernah beli paket nasi kebuli soalnya, belum nemu dikotaku ada ato ngga ya..
ReplyDeleteSngat menggoda sekali nasi kebulinya
ReplyDeleteTapi belum ada di Bandung ya hiks, semoga nanti seegera ada