Memiliki sebuah blog yang tak hanya sebagai wadah healing dan bercerita, namun sekaligus menebar manfaat kepada para pembacanya. Itulah goals terbesar dari aktivitas ngeblog-ku. Namun selama perjalanannya masih suka kepikiran mengenai cara menyapa pembaca dengan nama sapaan yang asyik namun tetap khas dan unik.
Seingatku pernah beberapa kali mengganti nama sapaan, dan 'Mak' adalah sapaan terakhir yang masih kugunakan kemarin. Namun setelah menjadi peserta di Blogspedia Coaching , ternyata semua itu ada ilmunya juga lho. Penasaran atau penasaran bangeeett?
Tentang User Persona dan Emphaty Map
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, User Persona artinya Profil Pengguna. Seorang blogger harus menyelami siapa saja pembaca blognya, apa saja yang mereka baca, serta mengapa mereka membaca artikel tersebut. Tak lupa juga bagaimana cara mereka bisa mampir dan membaca artikel dalam blog ini. Semuanya harus dikulik tuntas di sini.
Sementara Emphaty Map mengajak para blogger untuk membayangkan mengenai para pembacanya: apa yang mereka rasakan, lihat, dengar dan lakukan. Juga mengetahui ambisi dan mimpi dari para pembaca setia blognya. Intinya membuat gambaran tentang bagaimana karakter pembaca blog kita.
Kemudian membuat Summary atau kesimpulan, pembaca memiliki tujuan apa sih mampir di blog kita? Nah berangkat dari materi tersebutlah akhirnya aku berpikir untuk mengubah (lagi) nama panggilan untuk pembaca blog ini, hohoho.
Sahabat Mamiarsyali
Setelah kupelajari dari Statistik blog ini, ternyata pembaca blog-ku tak hanya perempuan atau ibu-ibu, jadi panggilan ‘Mak’ sudah tidak tepat lagi. Ada beberapa teman coaching yang gendernya laki-laki, pun pembaca di artikel lamaku sebelumnya tentang review buku. Tapi secara keseluruhan, pembaca bergender perempuan masih mendominasi blog ini.
Oh ya teman sesama komunitasku kan kebanyakan perempuan, jadi kebanyakan dari Sahabat Mami itu mampir ke sini lewat satatusku. Beberapa teman laki-laki dari grup menulis dan blogging, dan dari halaman pencarian Google.
Akhirnya kuputuskan untuk menggunakan Sahabat Mami yang
dapat mewakili kedua gender tersebut. Yaah meski masih kegok juga sih akunya hahaha. Karena, asli deh akutu tadinya cuma menyangka pembacaku itu emak-emak aja lho, eh tenyata tidak begitu. Baiklah, lanjooot ...
3 Sahabat Mami yang Paling Setia
Kak Diana
Perempuan berparas cantik berusia sekitar 22 tahun, lumayan sering mampir ke blog aku karena dia memiliki beberapa kesamaan denganku yaitu membaca novel sebagai aktivitas me time. Dengan gayanya yang chic dan modis, kelihatan juga kalau Kak Diana memperhatikan fashion untuk gaya hijabnya yang baru mulai menggunakan syari. Dia juga sibuk memantaskan diri sebagai single lillah alias jomblo, agar kelak dipertemukan pasangan halal yang sepadan dengan kualitas dirinya.
Gadis muda berparas cantik ini menyukai rujak dan bakso, karena menurutnya rasanya seru asem dan pedas seperti lika-liku kehidupan yang tidak selalu manis, kadang pahit dan sering juga penuh tantangan.
Sebagai seorang pegawai BUMN di Jakarta Pusat ia sudah terbiasa menghadapi banyak pekerjaan yang serig menyita waktu serta pikirannya. Tapi selalu enjoy karena setiap suntuk ia mengalihkan aktivitasnya dengan menulis. Karena ia percaya menulis dapat menjadi sarana healing.
Ternyata diam-diam ia sudah dilamar loh oleh duda muda beranak 1 usia TK yang merupakan teman sekantornya, dan gosipnya sih setelah menikah akan mengabdikan waktunya penuh di rumah sambil mendampingi tumbuh kembang anak sambungnya.
Mas Ricky
Seorang bapak muda berusia 25 tahunan yang memiliki sepasang balita kembar laki-laki dan perempuan. Mulai bangkit fitrah keayahannya dan mendambakan keluarga yang sholih dan sukses dunia akhirat. Suka main Instagram untuk bersosialisasi serta Twitter untuk membaca isu-isu yang sedang populer.
Bapak muda penyuka olahraga futsal ini menyukai musik dari musisi dalam negeri tetapi sangat anti yang aliran cinta-cintaan, karena menurutnya lebay. Lulusan Sarjana Komunikasi ini sangat menyukai pekerjaannya sebagai Public Relation di sebuah perusahaan di Bandung dan sangat totalitas dalam bekerja. Sesekali membaca novel karya Tere Liye sebagai hiburannya.
Ibu Fitria
Seorang ibu paruh baya berusia 33 tahun yang memiliki 2 anak berusia TK dan remaja. Seorang Ibu Rumah Tangguh sekaligus seorang manajer di sebuah pabrik obat di Kabupaten Bekasi, namun sangat mementingkan tugas utamanya sebagai pendidik anak-anak di rumah. Berpakaian muslimah namun sederhana, dan memiliki bahasa sehari-hari yang halus keibuan.Masya Allah.
Ibu Fitria juga senang bermain media sosial Instagram dan sering membagikan pengalaman sehari harinya, mirip mom-fluencer gitu, dia ingin mengajak para ibu online agar memperhatikan pendidikan anak meskipun sibuk bekerja di luar rumah juga.
Selain menonton video ceramah agama, beliau juga senang membaca resume kuliah WhatsApp bertemakan perenting sebagai sarana belajarnya sebagai orang tua. Ibu Diana ini sering mengajak keluarganya berwisata di hari libur,
selain untuk refreshing juga menguatkan bonding antar semua anggota
keluarganya.
Summary
Itulah gambaran dari ketiga pembaca Diary Mamiarsyali yang paling setia. Dengan memprediksi berbagai kemungkinan sosok Sahabat Mamiarsyali itu, aku jadi punya bayangan tentang target pembaca blog ini adalah orang-orang yang seperti apa. Juga bisa memperkirakan tulisan seperti apa yang akan diposting di sini. Tema parenting yang spesifik tentang Home Education beserta prakteknya, review buku dan buku anak yang menarik, review hasil belajar dari komunitas dan kelas belajar, review tempat wisata keluarga dan menuliskan hikmah dari setiap kejadian yang kurasa sangat dalam dan perlu dibagikan ke pembaca.
Selamat datang di blog Diary Mamiarsyali, meski banyak sekali bertebaran ilmu di luaran sana, namun aku yakin pengalaman belajarku selama ini masih layak untuk dituliskan sebagai upayaku mengikat ilmu serta oleh-oleh bacaan untuk kalian semua :)
semangat berbagi mom, suka deh baca kata-katanya, renyah dan enak mengalir sampai jauh... hehe
ReplyDelete