MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Tenang Menghadapi Musibah



Kulihat angka yang menunjukkan waktu di pojok kanan bawah laptop: 10.35. Itu artinya sudah mepet banget waktunya untuk menjemput si Kakak. Tapi aku masih asyik menonton materi ngeblog dari Coach Marita di Youtube. Temanya tentang platform, niche blog dan istilah-istilah blogging yang sangat asing sekali bagiku. Ada SEO DA/PA, DR/UR, backlink, Google Search Console, Google Analytics dan teman-temannya yang membuat keningku mengernyit. Tetapi tetap membuat penasaran ingin tau lebih jauh.

Waktu terus berlalu namun entah mengapa ada perasaan enggan untuk berangkat. Bukan karena terlalu asyik di depan layar, bukan. Sulit didefinisikan. Firasat seperti ini memang kerap menyapa dalam hati di berbagai momen dan biasanya sih, kemudian ada kejadian.

Tapi yaaa aku menepis perasaan tersebut dan bergegas menyambar kunci motor di laci meja belajarku, menunggu Aisyah memakai jilbab lantas membawakan tasku yang berisikan dompet. Setelah memakai sarung tangan aku segera menyalakan motor, menggembok pagar lalu berangkat menuju Dewan Dakwah tempat Arsya bersekolah.

Baru kira-kira 1 km dari rumah, tiba-tiba 'gubraaaaaak'. Motor yang kutumpangi jatuh tepat di depan kantor desa.

Di sana memang jalanannya tidak rata, berlubang, dan hanya dicor sebagian saja. Bayangkan saja. Di depan kantor desa, di mana para perangkat desa bekerja yang salah satu pekerjaannya mengurusi anggaran desa saja, jalanan separah itu masih luput dari perhatian mereka. Menyedihkan, ya?Sepertinya kata 'amanah' memang sudah langka di negeri ini 🥴 Ah, sudahlah.

Alhamdulillah, untungnya beberapa warga segera mendekat untuk membantu. Namun alih-alih memperhatikan Aisyah pasca jatuh, aku malah memikirkan kuda besi yang kubawa. Masalahnya, belum genap sepekan dipakai kok sudah jatuh. Huhuhuuuu pikiran buruk segera menyergap. Pasti lecet di sana sini membuat tidak indah lagi seperti baru. Hatiku hancur sekali saat itu.

Hingga satu momen mengetuk hatiku, ketika seorang bapak yang juga membantuku berkata, "Sudah Bu, biar sini saya bantu. Ibu lihatin saja anaknya itu ada yang luka nggak?"

Deg. Iya ya, kenapa aku malah sibuk mencari2 lecet di motor ketimbang memperhatikan sang buah hati yang turut jatuh tadi? Haduuhh, emaaakkk. Gimana sih? 😬

Syukurlah, Aisyah tidak apa-apa. Ia lebih dulu bangun, tidak ada luka apapun dan masih tetap ceria. Beda dengan emaknya yang cemberut karena motor barunya jatuh.

Singkat cerita, sampai di rumah aku memeriksa luka di kaki sambil ngobrol dengan seorang teman via chat WhatsApp. Awalnya hanya obrolan santai, aku bertanya apakah dia mengikuti tantangan menulis KIB kali ini atau tidak.

Hingga muncul sebuah pengakuan darinya bahwa ia pun habis tertimpa musibah. Bukan sekadar jatuh dari motor, bukan sekedar lebam dan lecet-lecet di kaki, bukan sekedar motor tergores. Bahkan kerugian yang ia alami pun masih diatas nominal harga motor baruku.

Rasa sedihku langsung berkurang, meski belum sirna sepenuhnya. Tidak lagi menyalahkan diri sendiri mengapa tidak mengikuti kata hati, tetapi lebih tenang karena merasa 'oh, aku sedih nggak sendirian'.

Aku dan dia sepakat bahwa jangan meletakkan dunia dalam genggaman tangan. Dengan begitu apa pun yang terjadi tidak akan terlalu merisaukan hati. Aku juga selalu meyakini bahwa segala yang terjadi di dunia ini sudah sesuai takdir-Nya. Bahkan daun yang jatuh dari pohonnya pun, semua atas izin-Nya. Ketika tauhid kuat, semua terasa menentramkan. Bahkan di saat sulit sekalipun. Karena dengan mengingat Allah hati akan terasa lebih tenang.

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'du ayat 28).

Sungguh mulianya para pendiri bangsa ini yang mencetuskan Pancasila. Diatas sila kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, Tuhan dinomor satukan. Ketuhanan Yang Maha Esa, jelas tertera di sila pertama, bukan?

Aih, mamak jadi makin bangga sama Pancasila ❤️

Eh, gimana soal motor tadi? Tenang saja ..., sudah mamak tutupi dengan stiker hahaha 😆

Tambun, 27 Mei 2022.

#Pancasila
#Komunitas_Ibu_Bahagia
#Tantangan_KIB_Pancasila_Hari02
#WritingChallenge
#CelotehMamiarsyali

Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779