Alhamdulillah, bersyukur banget setiap jadwalnya review diberikan buddy yang baik hati dan gercep memulai percakapan duluan ke nomor WA-ku. Allah emang tau banget deh hehe kalau akutu emang masih suka nanti-nantu gitu sih orangnya 😌
Buddy kali ini asal IP Bogor, namanya Mba Ade Suhartini Handayani, panggilannya Hany. Jujur nggak banyak ngobrol sepertinya beliau orang yang aktif dengan aktivitasnya, bukan emak-emak santuy seperti diriku 😂😂😂😂
Tetapi aku betul-betul beruntung bisa berjodoh dengan jurnal beliau. Asli deh. Visualisasinya bagus, menggunakan aplikasi Canva yang warnanya menarik dan nyaman di mata.
Pemaparan materi, akar permasalahan, solusi yang ditawarkan serta berbagai referensi baik buku bacaan, lirik lagu maupun tontonan menarik berupa film juga diberikan di sana. Semuanya sungguh memperkaya isi jurnal tersebut dan sudah layak untuk menjadi bahan presentasi deh kayaknya hihihi.
Timnya sering ngobrol bareng di WhatsApp grup setiap hari, mereka ngumpul sekitar pukul 14.00. Kemudian untuk menyusun jurnal kemarin pun mereka melakukan brainstorming via Zoom sebanyak 1 kali dan dilanjutkan kembali diskusi di WAG.
Jadi inget mantra saktinya IP yang sering dibahas Pak Dodik, yaitu:
ngobrol bareng,
main bareng,
aktivitas bareng,
Emang sesimpel itu ya sebetulnya untuk menyatukan hati ❤💞
Oke lanjut ke template ketiga untuk review kali ini:
Untuk Bintang Starbursting juga sangat berperan dalam mendalami masalah, karena dari sana bisa memunculkan lebih banyak lagi pertanyaan yang berhubungan dengan problem statement, yang awalnya mungkin tidak terpikirkan.
Sehingga dengannya sangat membantu tim untuk semakin bekerja untuk merinci permasalahan, mencari solusi serta memberikan referensi yang terkait atas permasalahannya tersebut.
Hal menarik dari review kali ini, aku mau mengibaratkan seperti peribahasa:
Sekali mendayung, dua pulau terlewati.
Selain untuk keperluan setor review tugas, aku membaca jurnal Mba Hany jadi ikut belajar lagi loh tentang manajemen emosi.
Aku yang insyaAllah sudah tuntas dengan Innerchild, juga merasa selama ini tidak memiliki permasalahan mental apapun yang mengganggu. Aku berfikir ketika aku sedang tidak kontrol, ya itu hanya sedang turun saja imanku. Karena emang ketika rajin tilawah, sedang dekat sama Allah, semuanya berjalan smooth. Tetapi ketika malasnya muncul, kerasa banget bedanya. Mudah tersulut deh pokoknya.
Dan emang akutu tipe orang yang ribet kali ya, aku harus punya alasan tertentu atau strong why untuk betul-betul serius mendalami sesuatu. Harus dapet dulu poinnya, filosofinya, dan runtut pokoknya deh dari A-Z sampai aku yakin. Dan Allah berikan signal lewat jurnal Mba Hany ini tentang manajemen emosi ini. Apalagi beliau cerita kalau jawaban-jawaban di jurnalnya itu disusun oleh anggota timnya yang memang basicnya psikolog. Oke jadi udah mantep ya buat bahan aku belajar hehehe.
Merujuk dari jurnal tersebut, dikatakan bahwa seorang psikolog bernama Brackett, manajemen emosi itu ada 5 tahapannya:
1. Recognizing (mengenali)
2. Understanding (memahami)
3. Labelling (menamai)
4. Expressing (mengekspresikan)
5. Regulating (mengelola)
Wew ternyata sama kayak tahapan mengenali emosi ke anak-anak ya. Kok bisa-bisanya aku loncat langsung ngajari anak-anak ku tetapi aku sendiri merasa kepedean nggak mempelajarinya juga dengan serius? 😂🤭
Astaghfirullah.
Kemudian dari jurnal tadi aku juga kembali diingatkandiingatkan bagaimana caranya memperbaiki manajemen emosi yang buruk.
Katanya, harus melatih kebiasaan menerima emosi dengan mindful, reframing, dan mengalihkan sementara dari emosi negatif.
Nah nah, gimana tu caranya 'mengalihkan sementara', itu poin yang harus segera aku pelajari. Kalau soal mindful mah buka aja bahan mentoring sama Kaka Hima Mba Fitria, hehehe. Diniatkan dan berdoa agar Allah mudahkan aku untuk mengaplikasikannya. Nggak sekadar ngendap aja tu ilmu tanpa dipraktekin, yekan zzzzz
Lanjutnya kata di jurnal buddy:
Berkonsultasi dengan profesional juga dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan manajemen emosi.
Nahhh kan, berarti langkah yang aku tempuh sebelumnya udah baik dong yak. Aku sering gangguin Mba Fitri kalau aku sedang merasakan atau butuh penjelasan tentang sesuatu, yang berkaitan dengan psikologi. Contohnya tentang Mindful dan Self Awareness.
Aku percaya nggak ada kebetulan yang terjadi di dunia ini. Semua atas izin Allah, udah qodarullah, jalan ceritanya dari Allah langsung yang buat. Begitu pula orang-orang yang hadir dalam kehidupanku pasti ada maksud dan pesan tersendiri bagiku. Harus pandai-pandai menggali hikmah atas setiap moment. Daaaan mungkin emang karena bakat Connectedness aku kuat di hasil TMA, jadinya emang selalu mengaitkan kejadian dengan hikmah. Wallahu a'lam.
Oke berarti setelah ini aku nggak hanya konsisten di perbaikan ruhiyah, tetapi juga harus betul-betul serius memperbaiki manajemen emosi seperti di jurnal yang aku review. Bukan lagi menganggap kondisi lemahnya iman sebagai satu-satunya alasan rem blong.
MasyaAllah alhamdulillah. Terima kasih ya Allah, padahal baru selangkah aku kepadamu belakangan ini, tetapi Engkau balas dengan berlari ke arahku 😇







Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏