Halo Mba Yulia, apa kabar? Semoga sehat selalu dan dalam perlindungan Allah ya.
Saya kagum dengan Mba yang menjalani peran sebagai Ibu Rumah Tangga yang bekerja di ranah domestik, sekaligus wanita bekerja di ranah publik. Tentu banyak sekali amanah dan tanggung jawab yang Mba jalani di luar sana, lalu kembali pulang dengan tantangan lainnya di rumah. Pertama, aku mau kirim peluuuukkk 🤗
Kedua, aku acungkan jempol untuk keberanian Mba jujur pada diri sendiri 👍 Mengakui ada yang tidak balance itu nggak mudah, tentu perlu kebesaran hati. Namun, mengakui lebih awal seperti ini merupakan tindakan yang amat bijaksana bagi seorang wanita sekaligus ibu. Jangan sampai terjatuh dahulu, baru sadar akan apa yang terjadi.
Kesehatan mental dan kebahagiaan merupakan hal utama bagi wanita, terutama hebat seperti dirimu yang menjalankan dua peran sekaligus. Maka ketika ada sesuatu yang berjalan tidak balance, tentu amatlah mengusik hati dan ingin memperbaikinya sesegera mungkin, bukan?
Namun, jangan terburu-buru berlari. Tetap jalani hari-hari dengan penuh perasaan, nikmati momen per momennya dengan sepenuh hati. Apakah itu sedang manis, asin, asam, atau mungkin pedas dan pahit. Istilah kerennya mungkin bisa disebut observasi hehehe.
Apa saja sih, yang membuat tidak bahagia? Kemudian catat di kertas, buku ataupun note. Lengkap tulisan momen/kejadian berikut perasaan saat itu.
Misalnya, kalau saya:
••Pusing kalau bangun kesiangan, bingung mau mengerjakan mana duluan?
••Kepala rasanya mau pecah, lihat dapur berantakan
••Pengen teriak deh, nyuruh anak-anak buat tidur siang biar saya bisa istirahat
Nah, tentu momen yang Mba Yulia alami tidak sama dengan saya. Apakah itu bentrok antara PR kantor dengan panggilan anak-anak, atau apa yang lainnya ya tentu yang menjalani akan lebih tahu 🥰
Kenapa harus diobservasi dan ditulis secara mendetail?
Nah, agar bisa dirunutkan apa penyebab tidak bahagia atau tidak warasnya ibu, lalu kemudian bisa mencarikan solusinya yang tepat. Ibarat orang sakit yang berobat ke dokter, tentu ia ditanyakan dahulu apa saja keluhannya, diperiksa kondisi tubuhnya, barulah kemudian sangat dokter menuliskan resep obat untuk si pasien. Mudah-mudahan dengan perumpamaan begini bisa lebih dipahami, ya Mba 😉
Kemudian carilah teman-teman lainnya yang seperjuangan, yang memiliki tantangan sama, lebih banyak lagi. Kemarin di jurnal baru kelihatan berdua dalam tim, kayaknya kalau lebih rame lagi bakalan lebih seru. Eh maksudnya lebih kaya akan pandangan-pandangan, sharing pengalaman dan masukan antar sesama anggota. Atau malah akan ada seorang teman yang mampu membawakan solusi atas tantangan-tantangan tersebut 😍
Sekian review dari saya, btw senang sekali bisa berkenalan dengan Mba Yulia, buddy yang aktif menyapa saya duluan via japri hehehe. Semoga sehat selalu dan diberikan kemudahan dalam setiap langkah ya Mba, aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.
Selamat berakhir pekan dan selamat beraktivitas bersama keluarga Aaaaa 🥰🥰😇😇
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏