Aku menulis jurnal kali ini ditemani hujan yang terus turun, tapi semoga nggak ada banjir ya, amin. Ohya jurnalku ini tentang insight yang kudapat dari tayangan Binar Analekta: Festival Read Aloud dan Literasi Digital. Sebagaimana tertulis pada judul tayangan tersebut, sebenarnya ada dua tema yaitu tentang Read Aloud dan Literasi Digital. Tapi aku mau bahas secara terpisah, nggak dalam 1 jurnal.
    Sebagai pembuka, Binar Analekta sesi 1 ini ditujukan untuk para orang tua yang masih merasa kesulitan bagaimana caranya membacakan buku secara nyaring yang asyik untuk anak-anaknya. Aku sendiri sih alhamdulillah tidak kesulitan, dan sudah menjadikan read aloud ini sebagai kegiatan sebelum tidur bersama anak-anak. Hanya ingin memastikan saja apakah langkah yang dilakukan selama ini sudah tepat ataukah belum, hehehe.
    Binar Analekta ini dipandu oleh dua orang host yaitu Mba Tika dari IP Balikpapan Raya dan Mba Sagita dari IP Tangsel. Oh iya  Analekta ini sendiri kalau menurut KBBI artinya bunga rampai, dan bisa diartikan sebagai gabungan. Jadi Binar Analekta merupakan Cluster Gabungan 2 yang sama-sama mencintai dunia literasi. Lebih spesifiknya adalah gabungan dari 9 orang yang memiliki passion di bidang literasi yaitu: literasi bahasa, desain dan teknologi. Lalu proyek bersama ini menggabungkan benang merah dari ketiga passion tadi. Seru, bukan?
    Ada bintang tamu yang hadir, Mba Witri, yang rajin dan konsisten melakukan read aloud bersama anak-anaknya. Nah, beliau mempraltekkan bagaimana caranya ber-RA yang baik, dengan membacakan buku cerita anak yang ditulis oleh Mba Dewi Grahatika alias salah satu host di acara itu.
    Berikut tips dari Mba Witri untuk RA, yaitu:
- Orang tua harus lebih dulu mengetahui isi cerita yang akan dibacakan ke anak
- Jika anak melakukan interupsi, misalkan bertanya, maka orang tua berhenti dahulu membacanya. Lalu tanggapi apa pertanyaan sang anak.
- RA ini tidak harus membaca sampai tamat, yang penting anak ikut terlibat aktif dan tujuannya untuk mengajarkan anak mencintai buku.
- Tuntaskan diri dahulu, stabilkan emosi, barulah bisa melakukan RA karena jika emosi sedang tak stabil maka kegiatan RA ini tidak akan berjalan lancar.
- Melekatkan bonding antara orang tua dengan anak
- Membiasakan anak mencintai buku
- Tanpa disadari, kelak anak akan bisa membaca. Poin ini hanya bonus, dan jika memang betul-betul dilakukan dengan baik dan rutin




Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏