Kesanku terhadap novel ini adalah: sang penulisnya lihai mengaduk-aduk peraasaanku saat membaca bukunya.
Pujian ini bukan karena dia adalah temanku sendiri ya, bukan. Tapi karena memang dari segi cerita dan alurnya sungguh menarik dan mampu memainkan emosi.
Pengetahuan agama yang baik dari penulis juga membuat cerita cinta antara Fauzan dan Shofa ini menjadi sesuatu yang sangat unik, menarik, namun tidak keluar dari koridor agama sama sekali.
Selain merasa terhibur karena bisa me time dengan buku, membaca novel ini juga membuatku bernostalgia pada kenangan pondok di Maniskidul hehehe.
Aku rekomendasikan buku ini buat kamu yang butuh bacaan ringan tentang keluarga, persahabatan, pernikahan dan cinta, yang kental dengan nuansa islami.
Pesan moral yang bisa dipetik adalah, agar selalu melibatkan Allah dalam setiap urusan. Karena sesungguhnya Allah adalah Sang Pemilik Hati dan Pemberi Petunjuk.
Meski ada beberapa typo dan kesalahan nama pada dialog, tidak membuat bingung pembaca, kok. Karena jika sudah larut dengan ceritanya, pasti nggak ngeh kalau ada typo tsb.
Overall, ⭐⭐⭐⭐ untuk novel ini dan ditunggu seri keduanya yang katanya akan terbit tahun depan. Yeay! 😍
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏