Jurnal Zona E Pekan Kedua: Review Perjalanan Selama di Hexagon City

Alhamdulillah akhirnya bisa kebuka juga nih blog mamak 🥰

Nggak mau cerita gimana rempong nya sejak tadi berusaha masuk ke sini eh tapi malah masuk ke blog lama huhuhu 😌 padahal janji sm Mbak Farah (Leader Co-House) untuk submit jurnal pagi-pagi heuuu 🙏

Yeaahhh pada intinya aku bersyukur banget punya leader di Co-House yang sangat baik dan pengertian, sangat helpful dan informatif bahkan selalu rajin mengingatkan setiap anggotanya untuk submit jurnal. Terlebih karena diriku ini sedang merasa jenuh berada si Hexagon City.

Dua hari lalu ada diskusi hangat di Co-House, setiap anggota saling mengalirkan rasa dan ternyata mereka memiliki perasaan yang tak jauh berbeda denganku. Ada yang berusaha mengingat ulang apa sebetulnya tujuan d iri mengikuti kelas BunPro ini, agar semangat kembali berkobar. Ada juga yang merasa seperti dikejar-kejar karena begitu cepatnya arus informasi di Hexagon City. Nah itu juga yang kurasakan belakangan ini.

Banyaknya kegiatan yang berlangsung secara live, beragamnya platform baru, juga banyaknya program belajar yang diberikan dari sesama Hexagon justru membuatku bingung. Padahal aku tuh sampe bela-belain pasang wifi di rumah ya selain karena Ali sekolah daring ya untuk keperluan IIP ini. Tapi kok malah melempem 😅

Sebetulnya aku dan paham bahwa diri ini nggak mau lagi kena banjir dan tsunami informasi, dan sejauh ini udah mampu memilah program mana yang harus kuikuti karena memang butuh. Ketika beberapa program sudah diniatkan ikut, eeeeh qodarullah selalu bentrok dengan suami pulang, acara keluarga, atau beragamb iklan dari anak-anak di rumah😅 Aku terpaksa mengalah dulu, supaya tidak menzhalimi mereka.

Pada akhirnya, sampai di titik ini jujurly aku merasa jenuh. Tapi aku akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah kupilih yaitu menjadi mahasiswi Bunda Produktif dan nggak boleh putus di jalan. Satu alasan terkuatku untuk bertahan adalah, menulis cernak bersama Mba Farah dan Mba Desi ini semacam kesempatan kedua buatku. Karena dulu pernah ada kesempatan membuat cernak di Rumbel Literasi IP Bekasi tapi aku mundur karena nggak pede hehe dan akhirnya buku sudah jadi keren banget, ternyata baru sadar kalau bikin cernak tak semenakutkan itu. Justru lebih mudah dan simpel karena narasinya tak terlalu banyak. Hemmm, jadi karena itulah aku akan terus bertahan di sini.

Akan kucoba review beberapa jurnal sebelumnya, ya ... 👇

🐾 Jurnal tentang Passionate People:

https://mamiarsyali.blogspot.com/2020/10/jurnal-pekan-1-zona-passion-kolaborasi.html?m=1

🐾 Jurnal tentang Character Cultivated:

https://mamiarsyali.blogspot.com/2020/10/jurnal-membangun-pondasi-karakter.html?m=1

🐾 Habit to Nation

https://mamiarsyali.blogspot.com/2020/11/jurnal-habit-to-nation-menggabungkan.html?m=1

🐾 Shining 4E

https://mamiarsyali.blogspot.com/2020/11/jurnal-zona-e-pekan-pertama-menikmati.html?m=1

Oh iya di penutup jurnal kali ini aku mau lampirkan bukti dukungan kepada media dan platform Hexagon City, seperti yang udah kuceritakan sekilas di awal jurnal tadi ya hehehe.