Jangan Stres! Inilah 7 Kegiatan yang Dapat Ibu Lakukan untuk Menghilangkan Jenuh di Masa Pandemi

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia bahkan Indonesia sejak awal tahun ini berdampak banyak dan dirasakan oleh semua kalangan. Tak hanya anak sekolah yang belajar daring di rumah, para pegawai kantor yang bekerja dari rumah (Work From Home) namun juga dirasakan oleh para ibu rumah tangga. 

Ibu rumah tangga yang biasanya bisa menghilangkan jenuh dengan bepergian ke luar seperti swalayan,. piknik bersama keluarga, atau pergi ke mal sekedar cuci mata, kini semua aktivitas tersebut tak bisa dilakukan. Bahkan arisan di koplek saya pun sudah tidak berjalan lagi, karena adanya larangan pemerintah untuk berkumpul dan berkerumun.

Tentu semua itu dapat membuat para ibu bosan, karena tidak bisa kemana-mana. Kalaupun memang sangat terpaksa harus keluat rumah, itupun wajib mengikuti protokol kesehatan seeperti memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan.

Meski begitu, alangkah lebih baik jika menghindarinya untuk mencegah diri menjadi pembawa virus atau biasa disebut carrier. Karena ketika pulang dan tiba di rumah, bisa jadi virus yang ibu bawa dari luar rumah tadi dapat menulari ke anggota keluarga lainnya. Hiyy naudzubillah.

Saya sendiri juga sudah nggak ngemal lagi, apalagi piknik. Yaaa kalaupun pergi ke luar hanya sebatas ke rumah orang tua karena kasihan betul kangen dengan cucunya. Itupun nggak seleluasa seperti biasanya.

Nah, untuk menjaga jiwa para ibu termasuk saya agar tidak terlalu jenuh di runmah, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Membaca

Aktivitas membaca ini tidak harus dengan membeli buku bacaan baru, bisa dicek dulu rak buku di rumah masing-masing, barangkali masih ada buku-buku yang sudah dibeli namun belum terjamah. 

Selain itu bisa juga dengan cara barter dengan teman, membeli buku murah di toko buku bekas atau mengunjungi iPusnas. 

Dengan membaca, selain menambah wawasan juga bisa menyegarkan pikiran apabila menikmati bacaan genre fiksi.

2. Berkebun.

Aktivitas ini sangat cocok dilakukan di masa pandemi ini, namun jangan kaget bila harga tanaman menjadi berlipat-lipat mahalnya. Contohnya janda bolong, dulu saya beli hanya 25 ribuan, sekarang kabarnya bisa jutaan per helai. Heu. 

Bahkan tanaman lidah mertua yang saya punya ditawar teman untuk dia jual lalu dibagi dua hasilnya, karena dia bilang itu juga sedang laku keras dan harganya lumayan, 110 ribuan. Wah, padahal saya dikasih ibu saya banyak banget tapi gratis loh! 😂

Oh ya, kamu nggak harus membeli tanaman baru kok, bisa barter atau membereskan tanaman yang ada di rumah juga sudah menyenangkan 🤗

3. Bersepeda

Jujur, bersepeda itu olahraga yang paling saya suka sejak kecil. Namun justru di kala pandemi, ketika orang ramai sekali bersepeda saya justru belum bisa ikutan. Suami dan anak-anak sering bersepeda tanpa saya, karena terbatas dengan kondisi Aisyah yang masih kecil. Ia masih berusia setahun lebih, dan belum menemukan boncengan untuk dipasang di sepeda saya. Nggak terhitung udah berapa kali muter dan bolak-balik menanyakan stok boncengan di toko sepeda sekitar rumah tapi selalu kosong. Padahal ingin sekali bersepeda bersama keluarga di pagi dan sore hari, sepertinya mengasyikkan sekaliii 😍

4. Ikut kajian atau kelas daring

Karena pandemi ini melarang pertemuan orang dalam skala besar, termasuk untuk kegiatan belajar-mengajar. Makanya banyak sekali kajian, kelas belajar, kuliah WhatsApp atau via Zoom yang bisa ditemukan sesuai dengan kebutuhan. Pilih mana yang sesuai, lalu ikuti dengan senang hati. Rasanya juga senikmat jika belajar tatap muka langsung dengan narasumber, lho.

5. Bermain desain dengan Canva

Belakangan ini saya sering menggunakan Canva di ponsel, untuk keperluan membuat flyer. Nah, kemarin saya bikin desain Hexa House juga dengan Canva, rasanya seru aja gitu. Semacam menemukan mainan baru, hahaha. Jadi pengen utak-atik lagi deh sama anak-anak, kali aja mereka pun bisa merasakan hal yang sama. Atau, mendesain bersama juga sepertinya asyik banget, bukan?

6. Membaca bersama keluarga

Saya pribadi merasakan banyak keuntungan dari kegiatan membacakan buku untuk keluarga, terutama anak-anak di rumah. Selain belajar dan mengetahui hal-hal baru, anak juga bisa mempelajari banyak nilai dari ragam cerita yang ada di buku. Selain itu juga tentunya ikatan antara saya dan anak-anak semakin kuat dengan aktivitas tersebut.

7. Bermain permainan tradisional bersama keluarga

Untuk menjaga kelestarian permainan tradisional yang ada di Indonesia, sekaligus bernostalgia dengan masa kecil ibu di jaman dahulu.

Bisa bermain congklak, bola bekel, dampu, petak umpet atau yang lainnya. Anak-anak harus dikenalkan bahwa banyak permainan seru yang dapat dilakukan tanpa gawai. Selain itu ikatan atau bonding antara orang tua dan anak pun semakin erat.

Silakan dicoba ya, dan selamat menuju akhir pekan yang menyenangkan bersama keluarga 🤗

Share This Article :