MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Yes, I'm Ready to be a Hexagonia!


Bismillah, selamat siaaaaang! Cieee menyapa di siang hari dong, nggak kayak biasanya nulis menjelang tengah malam, eaaaaaa 😂 Serius deh, hal sekecil ini aja bisa bikin saya seneng banget. Bisa nulis di awal waktu, nggak nunggu di sisa waktu 😄🤗

Oke, saya mau cerita perjalanan belajar di Institut Bunda Profesional aja, ya. Setelah lulus kelas Bunda Cekatan (BunCek) kemarin (waduh, belum ditulis juga ya tentang kelulusannya kemarin hahaha piss✌️), saya dan teman-teman IIP lainnya berhak mengikuti kelas lanjutan di Bunda Produktif (BunPro).


Apa Itu Kelas Bunda Produktif?

Kalau melihat definisi kelasnya dari website www.ibuprofesional.com , kelas Bunda Produktif adalah sebuah wadah belajar bagi para lulusan Kelas BunCek untuk belajar lebih memahami potensi diri, menemukan jalan hidup sesuai fitur uniknya. Sehingga antara mendidik anak, berkarya, dan menjemput rezeki menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan apalagi dikorbankan. Wow bangeeet kalau bisa selaras seperti itu, ya kaaaan? 😍

Sebelum dibahas lebih lanjut, saya mau tuliskan beberapa poin yang didapat dari penuturan Ibu Septi (founder) pada Facebook Live tanggal 8 September, pekan kemarin. 

Intinya, kelas BunPro ini akan lebih greget dan serius dibandingkan kelas BunCek kemarin. Bahkan, Ibu Septi menekankan agar para calon peserta bisa memantapkan diri untuk bersiap-siap belajar di sana. Keputusan yang diambil untuk ikut lanjut atau tidaknya, harus dipikirkan matang-matang. Tidak boleh setengah-setengah, pokoknya hati harus mantap. 

Bila ada rasa khawatir akan tidak serius, atau akan ada gangguan ke depannya, beliau menyarankan agar cuti saja, heheheu. Nah sebagai komitmen para peserta, harus menitipkan uang sebesar Rp. 100.000; sebagai komitmen. Tenang saja, uang tadi sistemnya deposit, kok. Bila nanti berhasil lulus, bisa diambil lagi. Jadiiiii kudu musti serius ya, biar uangnya tadi nggak mubadzir hehehe 😁


Saya lanjut atau tidak?

Saya pribadi sudah memiliki catatan selama belajar di kelas BunCek kemarin. Intinya kurang puas. Baik dari segi platform, saya tidak sreg dengan menggunakan FB group. Apalagi materi dan arahan kemarin disampaikan oleh Ibu Septi melalui live, meski sudah melakukan persiapan namun seringkali muncul 'iklan' dadakan dari para bocah jadi saya nggak bisa ikut siarang langsung. Ditambah durasinya itu lumanyan panjang, yaaa pokoknya begitulah. Hehehe. Terus di

Tetapi akhirnya saya berhasil memutuskan bahwa saya akan ikut gerbong pertama kelas BunPro ini. Nggak lain karena diajari langsung oleh Ibu Septi, dan saya juga ingin menajamkan lagi apa yang sudah saya pelajari sebelumnya baik di BunCek maupun kelas belajar lainnya. Jadi, bismillah ..., lanjuuut 😇


Saya memilih 'jurusan' apa?

Ibarat ingin bepergian menaiki sebuah kereta, tentu harus memilih rute yang tepat agar tidak tersasar dan dapat melakukan perjalanan hingga sampai di tujuan. Nah, di kelas BunPro juga semacam itu. Ada banyak sekali pilihan 'jurusan' yang harus dipilih para calon mahasiswi, diantaranya: 
1. Agama
2. Bisnis dan Matketing
3. Desain
4. Finansial
5. Fotografi
6. Ibu dan Anak
7. Keluarga
8. Kepenulisan
9. Kerajinan Tangan
10. Kesehatan
11. Komunikasi
12. Literasi dan Bahasa
13. Manajemen Waktu dan Diri
14. Memasak
15. Olahraga
16. Pendidikan
17. Perawatan Tubuh
18. Psikologi
19. Public Speaking
20. Rumah Tangga
21. Seni
22. Sosial
23. Sustainable Living and Gardening
24. Teknologi
Dan bila passion diri belum ada yang pas dengan yang sudah disebutkan tadi, ada pilihan: Other.

Well, saya sempat galau antara Kepenulisan atau Literasi dan Bahasa. Saya menyukai dunia literasi, saat ini pun sedang mendalami kepenulisan di berbagai kelas belajar. Ingin memilih Literasi karena lebih luas cakupannya daripada Kepenulisan saja, namun untuk Bahasa-nya itu, saya nggak yakin deh. Selain menulis, saya menyukai kegiatan membaca. Dan yang paling pentingnya adalah ... Saya lagi punya impian menjadi mamak blogger 😍✌️😜

Selain karena impian tersebut, memang saya ingin meneruskan apa yang sudah saya mulai di kelas BunCek kemarin yaitu tentang Book Review. Jadi nanti di blog insya Allah akan lebih sering lagi mengulas bacaan yang sudah saya bacakan maupun bukunya anak-anak. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

Akhirnya, setelah melakukan perenungan yang dalam #halah 🙈😜 Saya memilih opsi terakhir, yaitu Other. Untuk deskripsi atau spesifikasinya saya tambahkan mau jadi Mamak Blogger yang bisa berbagi banyak informasi di sana. Waaaah semoga Allah mudahkan, ya. 

Awalnya saya sempat meragu dengan impian saya tersebut. Kok kayaknya muluk banget sih buat gueee. Eh tapiiiii ... kemarin saya dapat insight dari obrolan pribadi bersama teman seperti berikut: 👇
"Loh ... memang kalau punya impian tuh harus tinggi, Mbak. Kalaupun tidak tercapai ya setidaknya bisa mendekati," begitu wejangan Mba Marita yang qodarullah Allah pertemukan dengan saya di kelas belajar ODOP Batch 8. Dan ternyata beliau yang blognya saya kagumi ini adalah ManMedKom nya IIP loh 😍 Tidak ada suatu terjadi yang kebetulan, bukan? Semua tentu atas sekenarionya Allah 😇❤️
Nah, kalau sudah begitu jalannya, ya tinggal bismillah aja kaaan? Semoga Allah mudahkan menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi diri saya pribadi, keluarga, dan orang lain.

Mengenali Hambatan yang Ada pada Diri

Impian sudah dibuat, wadah sudah tersedia, soal bagaimana nanti jalannya kelas BunPro itu sih tunggu arahan dari Ibu Septi saja, saya selaku mahasiswi tinggal mengikuti. Ya tapi kudu sabar dulu, menunggu nanti malam untuk perkembangan selanjutnya karena setiap Selasa malam ada jadwal beliau live di FB.

Sebelum menyimak beliau, saya ingin melihat dulu ke dalam diri. Apa sih hambatan yang selama ini kerap hadir dan mengganggu proses belajar saya? Tentunya di kelas BunPro nanti inginnya lebih baik dan berjalan efektif. Nah, untuk itu saya harus menuliskannya dahulu sebelum mencari solusinya.

Beberapa hambatan yang sering dialami saat belajar:

1. Tidak menyukai FB. Nah mulai saat ini, dimulai dari nanti malam menonton Ibu Septi, harus ada rasa senang dengan FB. Harus betul-betul menganggapnya sebagai teman bermain yang asyik. Bagaimana caranya? 🤔

2. Suka banyak iklan dari anak-anak dan suami. Duh ... ini yang paling bikin bete. Udah niatin mau belajar atau nulis jurnal saat anak-anak tidur siang, eh mereka nggak mau merem. Mau ngerjain pas semuanya udah pulas tidur malam, eh suami keburu pulang. Atau bangun tengah malam, eh malah ditegur suami harus istirahat. Hahaha jadinya serba salah, kan? Jadiiii kudu piye? 🙈

3. Suka lupa alias pikun. Nah, harus lebih sering nulis jurnal secara manual dan juga di blog. Mencatat hal penting dan kutipan-kutipan berharga dari narasumber dan sumber ilmu lainnya. Selama ini saya seringnya lupa, karena nggak rajin dicatat. Padahal merasa butuh banget sebagai penyemangat dan pengingat.

4. Kadang lelah atau bosan datang tiba-tiba, tanpa diundang. Hmmm, suka gitu deh 😏


Bagaimana Cara Mengatasinya?

Alhamdulillah, semua hambatan sudah berhasil saya ungkapkan. Nah sekarang tinggal mencari cara agar dapat mengatasinya. Ibarat ingin maju ke medan juang, masa iya tanpa persiapan? 

Saya coba buat beberapa strategi untuk mengatasi ke-4 hambatan di atas:

1. Rubah mindset. Nggak ada lagi yang bias dilakukan kecuali merubah pandangan atau pikiran tentang FB. Masa iya may minta Ibu Septi ganti pakai IG? Emangnya siapa elo? Hahahahah 🙈🤣 Anggap aja kelas belajar dan FBG sebagai ajang atau tempat bermain yang asyik bersama teman-teman tercintaaaah ❤️

2. Membuat waktu khusus untuk belajar. Baik itu menyimak materi di kelas, membaca buku ataupun menuliskan jurnal harus ada waktu khususnya. Nggak boleh lagi dilakukan di sisa waktu harian. Heu, sumpah ini menantang bangettt. 

3. Lebih rajin menulis di buku jurnal secara manual dan di blog. Okeeeh, ini sih demen, cuma harus lebih konsisten aja, wokeehh?

4. Ketika jenuh datang melanda, harus cepat-cepat melihat apa sih niat saya mengikuti kelas BunPro ini? Apa Strong Why-nya? "Ingin Mendalami Literasi dan Berbagi dengan Menjadi Blogger Profesional," oke semoga dengan menengoknya bisa kembali bangkit dari rasa jenuh. 

Itulah ke-4 strategi agar berhasil di kelas BunPro nanti. Semoga Allah mudahkan semuanya, amin.

Bismillah, saya siap bergabung dengan teman-teman lainnya di Hexagonia City, yang memiliki motto: "Kota Produktif, Warga Kreatif, Penuh Solusi."

Hexagonia City, I'm comiiiiiing!!! 😍








Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779