MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Tantangan Hari Ke-20: Belajar Bahasa dari Alqur'an

Haiii masih semangat kan ngerjain tantangan di Tahap Kepompong? Hihihi😁

Kalau saya alhamdulillah masih, semoga kamu juga yaaaa. Semua yang diupayakan di tahap ini bukan untuk Kak Peni, bukan pula untuk IIP, melainkan untuk diri sendiri menuju pribadi yang lebih komitmen dan konsisten. Bismillah, lanjut ya ... 🤗

Di hari ke-20 ini ada yang spesial di rumah saya. Tadi siang, Arsya meminta saya membacakan buku yanh tidak biasa. Apakah itu?

Bukan buku cerita binatang, dongeng, siroh, ensiklopedi, atau Halo Balita. Bukan. Tetapi ia minta dibacakan Juz Amma. Wow masya Allah, sholih ... 💕

Membaca tafsir atau terjemahan Al-Qur'an.

Arsya: "Mami, tolong bacain ini!" Arsya tiba-tiba masuk ke kamar dan menyodorkan sebuah Juz 'Amma kepada saya.

Saya: "Eeeh, Arsya mau ngaji?" tanya saya.

Arsya: "Iya ini tolong bacain, tadi papi udah bacain sampe halaman 8."

Saya tidak tahu menahu kalau papinya sudah bacakan. Saya di kamar, mereka di ruang tamu, jadi nggak kedengeran. Tapi kalau memang iya sudah dibacakan, wah itu keren banget ❤

Saya:  "Sebentar, yuk kita buka. Waaaah, ini bukunya Om Bani, ternyata ya," saya baca ada nama adik saya di halaman paling depan. Ini juga kemarin saya sisihkan dari rak buku ketika beberes. Memang niatnya untuk Arsya belajar.

Arsya: "Laah, bukannya punya Ali," dikira Arsya milik abangnya hehehe.

Saya: "Bukan, tuh tulisannya B-a-n-i." Saya menegaskan.

Kemudian saya lanjut membaca surat Al-Fatihah dan diikuti oleh Arsya. Talaqqi ceritanya hehehe 😊

Kata Arsya, papinya sudah sampai halaman 8 jadi saya ingin melanjutkan saja dari halaman 9. Eh, taunya halaman 9 itu terjemahan surat, jadi saya maju lagi ke halaman 8, saya pikir sekalian talaqqi juga hehehe.


💚 QS. Al-lahab Ayat 4 ada kata "bergejolak".

Bismillah, mulai dari Surat Al-Lahab. Arsya pandai mengikuti, memang dia sudah rada hafal. Masya Allah. Lalu yang menariknya ketika di terjemahan ayat ke-4:
"Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Lalu Arsya bertanya, "Bergejolak itu apa?"

Masya Allah, tadi saya terdiam dulu sebelum menjawab. Baru tersadar, ternyata membacakan terjemahan Al-Qur'an itu banyak manfaatnya. Selain belajar keimanan, kisah Nabi dan orang soleh, juga belajar kata. Ini yang saya baru sadari.

Tak memungkiri, bahwa bahasa dalam Al-Qur'an merupakan sastra sangat tinggi, tak seperti bahasa manusia pada umumnya. Begitu indah, tertata dan bermakna. Iya, kan? 😊

Kemudian saya menjelaskan dengan memberi contoh, air mendidih. Ada buih dan airnya bergejolak. Apalagi api neraka, tentunya lebih panas dan lebih bergejolak. Setelah saya memastikan ia memahami penjelasan saya tentang 'bergejolak', barulah saya bertanya: "Siapa yang mau masuk neraka?"

Arsya terdiam, tidak menunjukkan jarinya. Mantap, Nak👍


💚 QS. An-Nashr Ayat 2 ada kata "berbondong-bondong"

Di ayat kedua Surat An-Nashr:
"dan kamu (Nabi Muhammad SAW.) melihat manusia masuk ke dalam Islam berbondong-bondong,"

Mantab, Arsya kembali bertanya sebuah kata yang ia belum pahami. Saya mencoba menjelaskan padanya dengan perumpamaan orang yang sangat buaaanyaaak. Alhamdulillah dengan mudahnya ia bisa menangkap penjelasan dari saya.😊❤


💚 QS. Al-Kaafiruun ada kata "penyembah, menyembah".

Nah, kali ini lebih menantang bagi saya. Huahahahaha 😷 Serius deh, susaaaah nih 😂

Arsya: "Menyembah itu apa?" ia bertanya.

Saya: "Ummmmm, kalau kita orang Muslim Tuhannya Allah, menyembahnya dengan sholat." Hanya itu yang pertama kali terpikirkan. Lalu saya memutar otak kembali.

Mencoba menjelaskan umat agama lain yaitu orang kafir ada yang menyembah patung, api, dan sebagainya. Apakah itu cukup? Tentu belum bagi Arsya yang nggak mudah puas hahahaha.

Arsya kembali bertanya apa itu kafir? Waduh. Rada ekstrim nih, pikir saya. Tetapi bagaimanapun, memang begitulah caranya membedakan antara umat Islam dan bukan Islam. Muslim dan non-muslim yang memang Allah contohkan sebutan kafir.

Saya hanya berharap, Arsya bisa memahami bahasa Al-Qur'an dengan baik dan benar dan mampu berbicara dengan bahasa yang baik dan indah pula. Aamiin.

Oh ya satu lagi catatan untuk saya, dan inilah manfaat membuat jurnal. Bukan sekedar untuk tugas BunCek semata, tetapi memang sudah saya niatkan untuk menjadi catatan perjalanan. Selain menuliskan tentang kegiatan hari ini, saya juga bisa menulis catatan rencana apa saja untuk  esok dan selanjutnya. Itulah jurnal ☺

Nah, sepertinya kegiatan membaca terjemahan atau tafsir harus dilanjutkan dan dirutinkan setiap hari, deh. Karena, lagi-lagi bukan kebetulan ya. Saya percaya semua yang terjadi dalam hidup adalah tanda dan isyarat dari Allah. Bukan kebetulan belaka.

Jadi, kemarin saat beberes lemari buku, saya menemukan kembali berkas lama untuk belajarnya anak-anak. Salah satunya ini: 👇

Arsya Daily Activity alias ceklis harian Arsya.

Apa itu???
Ceklis hariannya Arsya ketika berusia 2 tahun 5 bulan. Wow, sekarang ia bahkan sudah 5 tahun. Ini menjadi sentilan buat saya kenapa yang sudah direncanakan tak berlangsung dengan konsisten, huhuhu.

Baiklah, ada 6 poin yang dilatih setiap hari, ada spiritual, kognitif, bahasa, sensorik, olahraga dan seni, juga sosial emosional. Nah, membacakan tafsir atau terjemahan tadi termasuk ke dalam bahasa.

Masya Allah, ternyata di tahap kepompong ini saya kembali menemukan siapa diri saya yang sesungguhnya.


#HariKeduapuluh
#Tantangan30Hari
#KelasKepompong
#BundaCekatan
#InstitutIbuProfesional




Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779