MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Bagaimana Kualitas Hati Kita?


"Mahal murahnya harga pakaian, tergantung pada kualitas bahannya. Baik buruknya lisan, tergantung dari kualitas hatinya."

Kalimat tersebut terlintas begitu saja dalam benak saya kira-kira satu jam lalu, sepulang dari bepergian hari ini. Siang tadi menghadiri resepsi, lalu mampir ke rumah mertua, kemudian ke Giant Hypermal untuk salat magrib dan sekalian mampir ke butik langganan.

Di butik langganan yang letaknya di lantai GF, saya mencoba setelan syari yang nama modelnya Freya. Pertama kali melihat di postingan instagram, lalu status WA Mba Dina selaku owner. Kala itu saya tak percaya kok bisa ada ya setelan syari seharga Rp. 250.000 di butiknya Mba Dina.

Karena selama tiga tahun berlanganan di sana, setahu saya harga termurahnya adalah Rp. 450.000. Kaget dan ingin rasanya memiliki setelan yang harganya murmer Rp. 250.000, tetapi saya urung memesan via online karena masih ragu dengan bahannya. Mba Nur, selaku SPG butik menjelaskan bahwa harganya bisa segitu karena khimarnya hanya satu layer, dan berbahan wollycrepe. Oke ...

Tetapi jujur, saya belum puas sebelum mencobanya langsung 😂

Nah, tadi saya mampirlah ke Giant Bekasi. Setelah sholat maghrib langsung menuju butik dan bertemu dengan Mba Nur.

Saya sedang mencoba Freya Set di butik.

Saya memilih warna krem muda untuk dicoba, dengan ukuran all size. LD nya 110cm, lumayan kebesaran bagi saya 😂dan panjangnya 143cm, tentu sangat kepanjangan juga haha. Tapi nggak apa-apa, karena fokusnya adalah bahan bajunya. Hmm, bahan wolycrepe ini agak tebal, empuk, berteksur seperti pasir, dan sedikit mengembang. Saya masih menimbang-nimbang apakah jadi membelinya atau tidak 🤔

Tiba-tiba teringat gamis lama saya yang motifnya pesawat. Kala itu saya membelinya hanya iseng, karena gambarnya lucu. Sesuai dengan acara playdate Arsya ke Bandara Halim. Namun gamis set tersebut tidak menjadi favorit saya karena bahannya kurang jatuh dan cenderung mengembang. Apalagi khimarnya, heuuu jadi kurang pas buat saya.

Kembali ke gamis yang tadi saya coba, akhirnya saya memutuskan untuk pending dahulu hehe. Tidak beli saat itu juga, karena takut nantinya tidak puas karena bahannya itu. Tetapi kalau dari segi warna, model dan bentuk petnya, Mba Dina memang juara banget 🤗

Saya terlanjur nyaman dengan bahan yang biasa Mba Dina gunakan. tidak tebal tetapi tidak nerawang, halus dan jatuh. Bahan crepe namanya, berbeda dengan wolycrepe. Crepe khas butiknya Mba Dina ini asli enak sekali dipakainya dan kebetulan tadi sedang saya pakai juga.

Nah, pengalaman saya tadi itulah yang menjadi cikal bakal munculnya lintasan kalimat dalam benak saya, yang saya abadikan di awal postingan ini. Beda bahan, beda kualitas, tentu beda pula harganya.

Sama halnya dengan lisan manusia. Baik buruknya lisan tentu tergantung pada kualitas hatinya. Apabila bersih hatinya, tentu ia akan lebih berjaga-jaga dalam berucap. Namun apabila hati manusia itu kotor, tentu lisannya pun akan jauh dari kata-kata yang hanif.

Saya teringat sebuah hadits Baginda Rasulullah S.A.W. yang berbunyi:

"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasaf. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati." (HR. Bukhari Muslim).

Lalu saya tengok ke dalam diri sendiri lalu bertanya: "Bagaimana kualitas hati yang saya miliki?"

Jawabannya tentu dapat dilihat dari respon orang-orang terdekat, yaitu suami, dan ketiga anak saya. Apakah mereka merasa nyaman ataukah merasa sering terzalimi atas perilaku dan lisan saya?

Astaghfirullah al adzhiiim. 

Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779