MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Arsya Sakit dan Teguran untuk Ibunya

Tidur dalam kondisi sakit namun tetap bergaya 😁

Saat akhir pekan kemarin, Arsya anak kedua saya beraktivitas di luar rumah dan banyak mengkonsumsi es. Hari Sabtu, saya dan suami menghadiri undangan resepsi di belakang rumah mertua di Jakarta Timur, Arsya ikut serta. Kemudian di sana ia mengkonsumsi dua buah es krim. Malamnya ketika pulang, minum es teh manis di tempat makan sop kambing di jalan Kartini, Bekasi.

Hari Ahad, keluar lagi menemani saya dan suami ke acara Amprokan Emak Babe yang diadakan komunitas HEbAT Bekasi di Sekolah Alam Jingga, Teluk Pucung. Selesai itu ke Revo mal menemani saya membeli bahan. Pulangnya mampir makan sore di Bulak Kapal, lagi-lagi Arsya minum es teh manis.

Nah tadi pagi, ia mengeluh pusing. Tidak beranjak dari kasur hingga waktu Dzuhur. Badannya pun  demam, namun qoddarulloh dua termometer di rumah sudah rusak tak bisa digunakan lagi. Perkiraan saya ia mau batuk namun untuk saat ini masih bisa diberikan parasetamol dulu untuk meredakan demam, jadi belum saya periksakan ke dokter. Alhamdulillah ia mau minum obat dan masih mau makan sedikit 🤗

Meski mulutnya tak henti-henti berkata "Mami, sakiiitt. Arsya sakiitt," saya mencoba sabar mendampinginya. Lalu terbesit ide membacakan buku untuk memghiburnya, dan Masya Allah ia membaik! 😍

Kemudian saya merenung, apakah ini teguran dari Allah untuk saya selaku ibunya? 🙁


🏵 Teguran pertama 🏵

Saya menyadari, belakangan sedang jarang sekali membacakan buku untuknya. Tadi setelah Arsya senang dibacakan tiga buah buku Halo Balita, saya semakin tersadar inilah kebahagiaan anak-anak saya yang harus segera diberikan kembali, setiap hari, dan sebelum tidur.


Hasilnya apa? Setelah dibacakan ia kembali riang, meski masih di atas tempat tidur. Bahkan sudah dibacakan tiga buku pun masih kurang. Minta lagi dan lagi 😍

Isyarat kedua tentang teguran Allah ini adalah ketika dua pekan lalu saya membuat video untuk potluck di kelas Ulat-ulat Bunda Cekatan tentang literasi keluarga. Dalam video twrseburt saya berbagi bagaimana menumbuhkan minat baca untuk menjadikan keluarga yang cinta literasi. Semuanya berdasarkan pengalaman keliarga saya.

Namun kenapa bisa terlupa satu poin yaitu membacakan buku anak dengan teknik Read Aloud. Padahal aktivitas ini sudah saya lakukan bertahun-tahun sejak Ali, anak pertama saya masih dalam kandungan. Bagaimana bisa kebiasaan yang sudah menahun tetapi lupa dimasukkan dalam video tersebut? Tentu ada yang salah pada saya sehingga saya tak mengingatnya, bukan? 🙊

Ya, rupanya itulah cara Allah menegur saya. Belakangan ini ketika Aisyah anak ketiga saya sudah lebih aktif, bisa turun kasur dan dorong-dorong benda untuk latihan berjalan, energi saya terforsir dan berkuranglah rutinitas membacakan buku untuk anak. Memang masih suka membacakan buku, namun kuantitasnya tak sebanyak dulu.

Nah, hingga sore tadi Arsya sudah dua kali makan dan minum obat, Alhamdulillah demamnya turun dan sudah mau keluar kamar. Mengganggu Mpok yang sedang menyetrika, bermain bersama Aisyah dan ngobrol dengan saya. Lihat, betapa dahsyatnya efek mebacakam buku untuknya. Menyenangkan, dan membuat hatinya berbunga-bunga, seolah ia melupakan rasa sakitnya. Masya Allah 💖


🏵 Teguran Kedua 🏵

Saya belakangan ini terlalu kendur pada Arsya. Sekarang sering melepaskan ia, seperti kemarin makan dua buah es krim dan dua kali es teh dalam dua hari berturut-turut. Padahal biasanya saya ketat dan ia bisa nurut pada saya. Setelah minum es juga biasanya saya wajibkan ia minum air putih yang banyak. Tapi kemarin, saya tak terlalu memperhatikan dan lelah memaksa setelah ia menolak minum air putih yang banyak. Lagi-lagi, saya letih mengasuh Aisyah yang memang sedang aktif sekali. Terlalu fokus padanya hingga sedikit melupakan Arsya. Saya terlalu menganggap Arsya sebagai seorang kakak yang sudah mampu melakukan apa saja. Padahal usianya belum genap lima tahun.

Jujurly, saya sedih sekali. Sediiiihhhhh 😭 Betapa saya merasa menjadi ibu paling lalai sedunia.

Tetapi masih ada baiknya, yaitu saya bisa menyadari bahwa saya salah. Lalu saya bertekad akan lebih baik dan lebih adil dalam memperhatikan ketiga anak-anak saya.

Bismillah, wal hamdulillah. Terima kasih Allah sudah membukakan mata hati saya sehingga saya mampu mengais hikmah dari kejadian sakitnya Arsya hari ini. Semoga menjadi pemacu untuk saya selaku ibunya agar lebih baik dalam mengasuh serta lebih adil dalam memperhatikan ketiga anak saya  💪

Oh ya, mohon doakan juga agar Arsya lekas sembuh, ya! 🙏🏻

Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779