Tema: Pernikahan
Judul: Titik Balik
Malam menampakkan warna gelapnya, segelap hatiku yang entah sudah berapa lama aku sesenggukan di kamar ini. Sementara dia, seorang lelaki yang mengaku mencintaiku dengan sangat, masih juga diam tak bersuara.
Lima tahun hidup bersama, mengapa rasanya ia sulit sekali mengerti mauku. Tak terhitung sudah berapa episode pertengkaran yang dilihat anak-anak, meski sudah sekuat tenaga kutahan.
"Ya udah Mi, ngga usah cemberut terus dong. Aku sibuk juga kan untuk kalian," akhirnya meluncur juga kata-kata dari lisannya.
_Sorry_, aku tidak semudah itu bisa tersenyum ketika suasana hati sedang gundah.
"Sini deh, aku peluk." Suamiku terus mengeluarkan jurus rayuan amatirnya, namun aku masih belum mau berdamai dengannya.
"Sana ih, apaan sih!" memang, aku kangen. Tapi aku masih kesal sekali dan tak ingin dekat-dekat. Gengsi.
Apakah Allah menciptakan manusia berjenis laki-laki sedemikian egoisnya? Seharian tak memberi kabar saja sudah membuat kesal. Telepon tak dijawab, _chat_ pun lambat dibaca. Tiba-tiba pulang lewat tengah malam, tanpa ada penjelasan apalagi kata maaf lalu memintaku mau dipeluknya?
Sungguh menyebalkan.
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏