Huruf Hijaiyyah ditempel di cermin pintu lemari.
Bismillah, walhamdulillah, tabaarokalloh.
Masya Allah, malam ini betul-betul berkesan bagi saya. Seperti biasa, kegiatan sebelum tidur selain membacakan buku anak, saya juga menemani Arsya bermain di atas kasur. Maklum, energinya seperti nggak ada habisnya. Percuma saya menasihati dan mematikan lampu kalau ia memang belum mengantuk, ya terus saja aktif 😂
Nah, berangkat dari situ saya coba muroja'ah tentang huruh hijaiyyah yang baru dua hari lalu dibuatnya. Apakah hasilnya?
Masya Allah, tak disangka-sangka. Arsya sudah hafal betul bentuk dari keempat huruf tersebut tanpa tertukar. Berikit obrolan ringan kami tadi:
Mami: "Eh Abang, yuk coba tunjukin mana huruf Alif?"
Arsya: "Kuning!!" (sambil lompat-lompat ceria).
Mami: "Hebaaat!" ( Tak lupa kasih jempol, senyum dan peluk). "Terus kalau huruf ba yang mana?", lanjut saya.
Arsya: "Unguuu!" jawabnya spontan, masih dengan penuh semangat lompat-lompat di atas kasur.
Mami: "Waaaah, Masya Allah kereeen, betul sekali!"
Selanjutnya huruf ta dan tsa juga dia sebutkan dengan benar warnanya sambil ditunjuk. Menakjubkan, ternyata ia sudah benar hafal bentuk keempat huruf hijaiyyah tersebut, padahal posisinya acak tidak berurutan 😍
Kenapa saya takjub?
Karena selama ini saya sudah coba mengajarkan dia dengan macam-macam cara seperti memasang poster, menghafal lagu dengan video, bahkan menuliskannya secara konvensional. Namun lama sekali ia hanya hafal alif di luar kepala. Huruf ba, ta, tsa masih sering tertukar.
Nah, rupanya kegiatan kemarin sangat membekas di benaknya sehingga ia mampu menyerap dan menghafal informasi dengan cepat. Ini sungguh membuat saya senang. Saya menduga Arsya ini memilili tipe belajar kinestetik.
Kalau belakar sambil bermain (bergerak) ini memang selalu kami lakukan di rumah. Seperti biasa memang ia cepat menyerap informasi. Namun sebelumnya haya saya anggap wajar, karena memang usia yang sedang aktif-aktifnya.
Namun kali ini, saya berani berpendapat demikian karena membandingkan dengan usaha sebelumnya dalam mengajarkan ia huruf hijaiyyah. Jelas sekali terasa bedanya.
Wah, kalau sudah tahu modelnya begini, berarti saya harus selalu sehat, kuat, dan sigap menemaninya belajar. Karena nggak mungkin dong gurunya letoy sementara muridnya terus bergerak penuh semangat? Hehehe.
Barokallohu Arsya.
|
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏