Namanya Sinta, wanita cantik berdarah Jawa yang sudah sepuluh tahun menjadi istri seorang laki-laki berdarah Betawi tulen. Bapak dan ibu mertua Sinta, keduanya orang Betawi. Lahir dan besar di Jakarta, tepatnya Jakarta Timur.
Bukan rahasia jika umumnya orang Betawi kalau berbicara itu nadanya agak tinggi, termasuk bapak dan ibu mertuanya.
Macam-macam ucapan yang sering ia terima setiap kali Sinta bertemu dengan mereka.
Pernah suatu siang, ibu mertuanya pulang dari arisan di daerah dekat rumah Sinta, lalu mampir.
_"Ya ampun Sintaaa, ini rumah rapi banget sih? Emangnya ngapain aja kamu seharian?"_ ibu mertuanya langsung menyerocos ketika masuk rumah. Tanpa kabar dan tanpa mengucap salam, membuat jantung Sinta hampir copot.
Bagaimana tidak kaget, Sinta sedang rebahan di kasur sambil menyusui bayinya, setelah berjibaku dengan urusan domestiknya. Dapur yang baru sempat dibereskan, juga melanjutkan cucian yang sempat terjeda. Semua hanya bisa dia lakukan setelah si kakak tidur, karena kalau tidak, pasti adiknya kena sasaran keisengannya.
Padahal sudah diniatkan habis menyusui ia ingin lanjut menyapu dan mengepel serta membereskan semua mainan si kakak yang berantakan. Namun mertuanya lebih dulu datang.
Sinta hanya bisa menghela nafas sambil beristighfar. Tidak ada niat untuk membantah sang mertua, atau sekadar membela diri kalau ia sedang lelah. Ia tetap menghormati beliau sama seperti ibu kandungnya sendiri.
Karena ia percaya ketika menikah dengan seseorang berarti bertambah juga orang tuanya. Sama seperti orang tua sendiri yang harus dihormati dan berlemah lembut kepada mereka.
"Iya ma, ini anak-anak baru tidur. Mama mau minum apa, biar Sinta buatkan setelah beres-beres." jawab Sinta dengan sopan sekali.
"Udah nggak usah, mama bikin sendiri aja. Kamu beres-beres aja gih!" lanjut sang mertua sambil berjalan ke arah dapur.
Sinta hanya tersenyum melihat punggung mertuanya. Ia yakin jika ia mampu bertahan dalam kesabaran, kelak akan mendapat balasan yang indah dari Allah.
#Fiksi
#TantanganMenulis
#RamadhanBercerita
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏