Menemukan Makna Bahagia
(Resensi Buku Non Fiksi)
Judul Buku : Diary Ibu Bahagia
Penulis : Rena Puspa, dkk. (Komunitas Ibu Bahagia)
Penerbit : Ihsan Media
Cetakan : 1, Tahun 2018
Bahasa : Indonesia
Tebal Buku : VII + 260 Halaman
ISBN : 978-602-5633-24-9
Bahagia. Satu kata yang tampaknya menjadi barang mahal di zaman serba sulit sekarang ini. Saya melihat banyak orang sampai salah jalan untuk menggapainya. Namun setelah membaca buku antologi karya Komunitas Ibu Bahagia ini, saya dapat melihat masih banyak para ibu hebat yang mampu menemukan bahagia dengan caranya sendiri yang benar, mudah dan menyenangkan. Bahkan sesungguhnya bahagia itu dapat kita ciptakan sendiri, _lho_.
Awalnya tertarik membeli buku ini karena saya mengejar kelas menulis gratis yang akan diberikan oleh penerbit kepada pembelinya. Apalagi ini kali pertama saya mengenal antologi. Namun setelah mulai membacanya, saya pun bisa jatuh hati padanya.
Buku ini berkisah tentang perjalanan para ibu hebat menemukan bahagia, dengan penulisan yang ringan dan mudah sekali dipahami. Hikmah dari kisah sehari-hari yang begitu apik dikemas, menjadi bacaan yang pas untuk menemani saat saya bersantai alias _me time_.
Ada satu istilah yang sangat saya suka yaitu 'makanan jiwa'. Bahwa jiwa kita sesungguhnya butuh makanan atau asupan agar ia senantiasa sehat dan bahagia. Penulisnya, Raihana Mahmud, bercerita bahwa ia memiliki hobi menulis dan membuat kerajinan tangan alias _craft_ untuk mengisi kesehariannya agar ia tetap menjadi ibu yang bahagia.
Ada juga kisah Mba Anittaqwa elAmien yang sempat mengalami _post power syndrome_ ketika ia menjadi _full time mother_, kemudian ia dapat bangkit dan menemukan titik baliknya setelah ia tergabung dalam sebuah komunitas perempuan yang memberikannya tambahan wawasan mengenai _parenting_, manajemen rumah tangga dan tetap produktif dari dalam rumah. Produktif yang dimaksud tak harus menghasilkan uang, tetapi dapat memberi manfaat kepada sesama. Contohnya dengan menulis, yang juga dapat menjadi katarsis stress dan _self healing_.
Kisah lainnya seperti perjalanan para ibu mendampingi anak-anaknya juga memberi saya makna betapa keluarga adalah nikmat dari Allah yang luar biasa. Jangan pernah meremehkan peran kita sebagai ibu rumah tangga, karena sesungguhnya ia adalah pekerjaan sangat mulia.
Saya masih menemukan beberapa kesalahan dalam penulisan alias _typo_ yang sedikit mengganggu. Juga pada halaman pertama di setiap judul, warnanya hijau gelap kurang kontras dengan warna tulisan sehingga sedikit sulit dibaca oleh saya yang bermata silinder.
_Overall_ saya terkesan dengan pengalaman pertama membaca antologi dan saya rekomendasikan buku ini kepada para ibu yang ingin melihat lebih jauh ke dalam diri dan kehidupannya tentang apa saja yang dapat ia lakukan untuk mencapai bahagia dengan caranya masing-masing, tanpa harus iri dengan 'kebun tetangga' apalagi hingga merenggutnya.
Apalagi jika Anda adalah seorang ibu yang merasa dengan menulis itu dapat membahagiakan. Segera miliki buku ini ya, karena Anda akan mendapat bonus kelas menulis _lho_ bersama penerbitnya. Asik banget, kan? 🤗
Sebagai penutup, saya menyimpulkan bahwa setiap hal kecil yang kita miliki sesungguhnya adalah kenikmatan luar biasa yang Allah berikan, asalkan kita mampu bersyukuri dan memaknainya.
Share This Article :
nice review, thanks mba
ReplyDelete