MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Bijak Menggunakan Gadget





Bijak Menggunakan Gadget
(Resensi Buku Anak)

Judul Buku: Aku Lihat Layar Secukupnya

Penulis:
Miftahul Hidayah
Novie Ocktavianie Mufti
Pofi Putri Utami
(Tim Edukasi Kakatu)

Penerbit: Kakatu

Cetakan: 1, Tahun 2018

Bahasa: Indonesia

Spesifikasi Buku:
24 Halaman
Boardbook
Hardcover
Berat 500 gr
Ukuran 17 x 17 cm

ISBN : 978-602-72395-9-3


Memiliki buah hati di zaman digital itu banyak sekali tantangannya. Salah satunya ialah penggunaan 'gadget'.

Meski kita tidak berniat untuk memberikan anak  'gadget', namun pada kenyataannya anak-anak kita sudah terbiasa melihatnya di mana-mana. Bahkan tanpa sadar kita sebagai orang tua juga turut mengenalkannya secara tidak langsung.

Maka dari itu, saya merasa perlu mengedukasi anak-anak tentang penggunaan 'gadget' yang benar namun tanpa harus mengguruinya. Apalagi belakangan ini saya menemukan beberapa 'channel' YouTube yang bagus untuk anak belajar ilmu agama yang asik seperti Nussa & Rara dan Kids.

Alhamdulillah kami di rumah memiliki kebiasaan membaca buku bersama saat malam hari. Jadi ketika melihat promo buku ini, saya langsung tertarik. Menurut saya, buku adalah cara ampuh untuk menasehati anak dengan cara yang halus tanpa menggurui, sekaligus meningkatkan 'bonding'.

Bentuk bukunya 'boardbook' cocok sekali untuk balita agar awet tidak mudah sobek dan basah. Dengan ukuran juga tidak terlalu besar sehingga mudah digenggam.

Halaman buku ini diawali dengan sedikit edukasi untuk orang tua, mengenai keadaan jaman 'now' dan fakta bahwa banyak anak kecanduan 'gadget'. Lalu mengajak agar orang tua dapat mengarahkan anak-anaknya agar bijak menggunakan teknologi serta menggali manfaat darinya sekaligus menghindari bahayanya.

Tokoh dalam buku ini disebutkan ada Fata sebagai kakak, Wafa adik,  lengkap dengan ayah dan ibunya. Potret keluarga kecil masa kini.

Cerita dalam buku ini juga dekat dengan kisah kita sehari-hari, yaitu orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya kemudian anak-anak diberikan 'gadget' sementara selama menunggu agar tenang. Lalu ketika sang ibu selesai dengan pekerjaan rumahnya, 'gadget' tersebut diambil kembali. Wafa dan Fata sedih sekali.

Setelah itu ayah dan ibu mengadakan pertunjukan sederhana berupa panggung mini, yang bercerita tentang sekumpulan monyet di hutan rimba. Salah satu monyet terjatuh, karena matanya sakit akibat kebanyakan melihat layar sehingga ia tak dapat melihat dengan jelas.

Cerita binatang yang lucu seperti ini sangat mudah diterima anak termasuk anak saya Arsya, 4 tahun.

Oh ternyata monyet yang jatuh tadi harus menggunakan kacamata supaya dapat melihat lebih jelas. Di sini anak-anak diajak berpikir apakah mereka ingin memiliki mata yang rusak atau tidak, tentu pilih tidak.

Setelah itu barulah masuk nasihat intinya, yaitu tentang penggunaan 'gadget' yang sehat. Untuk anak seusia Fata (5 tahun) cukup diberi waktu 10 menit sehari, sedangkan seusia Wafa (3 tahun) hanya 5 menit.

Kenapa hanya sebentar?

Karena ternyata, sinar yang dihasilkan oleh layar  'gadget' itu sama silaunya seperti cahaya senter. Dan itu sangat berpotensi merusak mata kita. Silau dan menyakitkan, uh!

Oh iya buku ini tidak hanya memberi nasihat tentang penggunaan 'gadget', namun juga mengajarkan anak untuk berkomitmen. Ada beberapa aturan yang harus disepakati bersama antara orang tua dan anak, diantaranya: harus meminta izin orang tua, tidak boleh rebutan, dan orangtua akan mengingatkan beberapa menit sebelum waktu habis sehingga anak tidak kaget ketika 'gadget' harus dikembalikan.

Nah, selain itu dalam buku ini juga mengajarkan bahwa ada kegiatan yang lebih seru dibandingkan melihat 'gadget'. Yaitu bermain bersama di rumah, contohnya seperti panggung drama monyet tadi.

Memang untuk mengalihkan perhatian anak, kita sebagai orang tua harus kreatif. Kalau tidak, pastinya anak bosan di rumah dan lebih betah dengan 'gadget'.

Bagaimana, bagus sekali kan bukunya?

Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dimiliki setiap rumah yang memiliki anak balita. Karena memberikan edukasi dan membentuk kebiasaan sejak dini itu terbukti lebih mudah dan lebih melekat di hati anak, daripada harus menasihati anak yang usianya lebih besar.


#TantanganKIB
#KomunitasIbuBahagia
#Januari_Resensi_Buku
Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779