Bismillah.
Saya mau bercerita tentang kegiatan rutin pada malam hari di rumah, yang Alhamdulillaaah sudah berlangsung beberapa bulan belakangan ini. Hmmm, mungkin tepatnya sejak putera sulung saya, Abang Ali, mulai masuk SMP, kira-kira bulan Juli kemarin.
Abang Ali
Di sekolah barunya ini, ia fokus belajar Al-Quran, terutama Tahfizh nya. Boleh dibilang Abang Ali mungkin sebelumnya tidak seberuntung teman-teman lainnya yang memulai menghafal sejak di SDIT. Abang Ali kan kemarin SD Negeri, meski setiap sorenya ikut TPA dan juara 1 disana, tetapi tetap saja hafalannya tidak sejauh teman-teman lainnya. Rupayanya situasi ini tidak menciutkan nyalinya, justru ia sangat termotivasi untuk segera mengikuti jejak teman-temannya. Terutama Hanif, yang paling banyak hafalannya juga peringkat pertama di kelas. Meski begitu, InsyaAlloh sebagai orangtua, saya tak pernah absen dalam memotivasi dan memberi teladan kepada Abang Ali.
Hafalan terakhir Abang Ali sebelum masuk SMP adalah Surat Al-'Alaq. Di SMP dia harus mengulang dari An-Naas karena untuk mengecek tajwidnya juga. Barokalloh, Ali sudah baik tajwidnya, begitu cerita Ali suka dipuji gurunya. Alhamdulillah...
Sampai kini, hafalan Ali sudah memasuki pertengahan An-Naba, surat terakhir dalam Juz 30. MaasyaAlloh, cepat sekali yah... Saya dan papinya bangga sekali dengan kemajuannya.
Setiap malam selepas Maghrib kami ngeriung bertiga : saya, Ali, Arsya. Untuk membaca Qur'an bersama dan muroja'ah. Otomatis kebiasaan ini menggugah semangat adiknya juga, Arsya.
Abang Arsya
Usianya baru 3,5 tahun dan saya belum berniat menyekolahkannya, meski banyak omongan yang mampir ke telinga saya. Biarkan saja. Saya lebih mengutamakan agama dulu, termasuk tahfizh.
Alhamdulillah sering diputar murottal di rumah, juga sering ikut muroja'ah Abangnya, Arsya ini sudah kelihatan minatnya belajar Alquran, terutama menghafal. Meski pelafalannya belum sempurna.
Dimulai dari Al-Fatuhah, lalu An-Naas hingga Al-Kaafiruun. Kalau ujung-ujung ayatnya sih sudah pinter banget hehehe. Beberapa hari belakangan dia lebih bagus ngajinya, nggak cuma ujung-ujung ayatnya saja. Beberapa ayat dia bisa melafalkan sendiri tanpa disuruh. Semangat sekali, seakan nggak mau kalah dengan abangnya hahaha...
Menikmati Prosesnya
Saya benar-benar menikmati kegiatan ini. Proses mendampingi anak-anak belajar Al-Qur'an, menghafal dan muroja'ah bersama. Duduk bertiga sambil menanti suami pulang (kadang juga sambil santai di atas kasur hehe), sungguh membahagiakan sekali. Sensasi yang luar biasa menenangkan sekaligus menyenangkan.
Tak Ingin Khilaf Lagi
Pernah beberapa pekan lalu saya tergoda sebuah sinetron di RCTI. Sinetron ini tentang intrik di dalam keluarga, tidak ada pornografi. Eh, kok Duo A Sholih jadi ikut-ikutan saya ketagihan nonton. Kami pun kehilangan momen 'ngaji bareng' karena waktu tayang sinetron ini pukul 19.00-21.00. Greget gimana gitu saat menanti jam tayang yang suka mundur, juga alur ceritanya yang selalu membuat orang jahat menang. Hiks.
Alhamdulillah kebiasaan buruk menonton sinetron tersebut tak berlangsung lama. Rupanya Alloh SWT sangat sayang kepada keluarga kami ini. Selain kepala saya yang sering pusing (mungkin karena radiasi dari layar TV), ada juga perasaan bosan, rasa bersalah, dan semacam itu. Saya bisa tiba-tiba berbalik 180' , dari yang greget eh jadi sama sekali tak ingin menontonnya. Alhamdulillah, sungguh Alloh Maha Membolak-balik hati manusia, ya ^_^
Kini saya kembali menikmati rutinitas yang mulia ini, ngeriung bareng Duo A Sholih untuk mengaji dan muroja'ah.
Harapan Kami
Dengannya saya dan suami berharap, mereka bisa menjadi penghafal Al-Qur'an dan kelak dapat menghadiahkan kami, orang tuanya, jubah yang sangat indah, seperti yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim :
Bacalah dengan hatimu "Siapa yang membaca Alquran, mempelajari nya, dan mengamalkannya, akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia.
Keduanya bertanya "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alqur'an"
Nah, kalau sedemikian indah balasannya dari Alloh, orangtua mana yang mampu menolaknya, iya kan? Bayangin aja, kalau punya anak-anak penghafal Qur'an, kita nanti bakal dikasih jubah yang sangat indah, bahkan tidak akan pernah ada yang menyaingi indahnya di dunia ini.
Selamat berjuang untuk kita semua para orangtua, dan Salam Bahagia.
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏