Ada Harga yang Harus Dibayar dari Sebuah Desain

Membuat Profil Diri yang 'Gue Banget'

Alhamdulillah, akhirnya kelar bikin profil diri. Memang sih, hanya dari template bawaannya Canva. Tetapi saya membuatnya butuh effort banget. Dari mulai memilih templates, mikirin kata-kata yang sederhana, font huruf, paduan warna, detail, dll. Kira-kira tadi 1 jam lamanya, saya nguplek aja bikin begituan. Norak banget ya, begitu aja sampe sejam haha. Daritadi sudah jadi beberapa desain, tetapi kurang sreg karena kurang ngepink, jadi nggak 'gue banget' gitu loh hehehe...

Oiya profil ini saya buat untuk keperluan perkenalan di grup Kulgram nya Mba Andita, besok siang pukul 13.00. Saya suka melihat beliau menampilkan profil dalam bentuk flyer yang chic , jadilah saya berusaha membuatnya juga hehehe. Kalau untuk hal-hal positif apalagi mengasah kreativitas mah, sah-sah aja ya kita ikut-ikutan teman. Setuju?

Setelah selesai, saya mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya kelar juga. Mau pamer ke suami, eh pas saya urungkan sejenak demi melihat keadaan kamar yang sangat berubah T__T


Harga yang Harus Dibayar

Sesuai judul, ternyata ada harga yang harus dibayar dari sebuah desain, hihihi. Saya nggak tau harus ketawa atau nangis (lebay). Tadi sih saya sudah izin sama Arsya mau bebikinan, dan setelah membaca buku bareng, saya bilang agar ia main sendiri dulu di kamar. Tadi dia sibuk dengan kartu-kartu dan mobil Hot Wheels. Okelah, aman, pikir saya.

Eh, ternyata tidak!!!! Hahaha...

Kamu bisa lihat sendiri keadaan kamar saya sekarang. Lihat, Arsya sih aman, lagi santai minum Yakult. Lha itu mobilan mandi bedak dan berhamburan kemana-mana hingga seprai dan bantal. Belum lagi kartu-kartu yang berserakan diatas kasur dan lantai. Duh, Subhanallah...

Tetapi saya hanya menghela nafas dan ketawa saja tadi. Serius. Nggak bohong. Demi Alloh. Saya nggak pake nge-gas ke Arsya. Saya juga bingung, 'kok bisa???'. Yah, biasanya seringkali saya kaget dan teriak  "Arsya..!", kalau kamar sudah rapi tiba-tiba berantakan lagi. Meski tidak juga disertai marah berlebih.

Tetapi kali ini sungguh ajaib. Saya mampu tertawa bahkan saya lapor ke suami juga sambil ketawa-tawa loh, disini. Haha...


Happy Mom, Happy Kiddos

Alhamdulillah, saya jadi semakin meyakini kata-kata ini : "Happy Mom, Happy Kiddos". Ketika kita sebagai ibu memiliki hati dan perasaan yang bahagia, maka anak-anak pun bahagia. Dan begitu jugajuga sebaliknya, bila ibunya tak bahagia, anak-anak ikut merasakan detitanya. Banyak ya kasus belakangan tentang ibu yang tega menyakiti anaknya, membakar, membunuh, dsb. Bisa dipastikan ada sisi tidak bahagia dalam hati dan kehidupannya sehingga anak yang tak bersalah menjadi korban pelampiasannya. Naudzubillaah...

Kembali kepada diri saya sendiri, Alhamdulillaaah saya mampu menemukan banyak hal dan kegiatan yang saya sukai dan itu membuat saya bahagia. Disampingnya itu juga ada seorang suami yang mendukung apapun yang saya lakukan. Itu merupakan anugerah terindah bagi saya. Alhamdulillah, terimakasih Alloh, terimakasih Cinta...

Kalau kamu gimana nih, apa sudah menemukan 'dunia' yang kamu sukai dan membuat matamu berbinar-binar ketika melakukannya???

Alhamdulillah jika sudah, namun jangan sedih kalau belum. Terus semangat mencari ya, dan Salam Bahagia ^_^

Share This Article :