MqBcMqB9MqRaLWJcNWB6Mqx6LCMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Ibu Bahagia di Masa Pandemi


Pandemi atau wabah Covid-19 yang berasal dari kota Wuhan - China ini melanda hampir semua negara, termasuk Indonesia. Di negara ini sendiri mulai mewabah sekitar bulan Maret 2020 dan memberi dampak yang luar biasa di segala lapisan masyarakat. Baik itu para pekerja, buruh, pedagang, termasuk juga mahasiswa, anak sekolah dan para ibu rumah tangga. 

Dengan mewabahnya virus Covid-19 ini, sangat berdampak pada ekonomi dan tentu saja sangat mempengaruhi daya beli masyarakat. Akibatnya, para penjual dan pedagang menjadi sepi pembeli bahkan toko serta supermarket dan mal-mal besar juga menjadi sepi pengunjung. Jalanan ibukota pun sempat sangat lengang dan sepi di awal pandemi kemarin.

Selain itu, program pendidikan dan perkuliahan selama masa pandemi ini tidak diperkenankan beroperasi secara tatap muka seperti biasanya, namun sekarang harus dengan cara daring atau online. Akibatnya beban pekerjaan para ibu rumah tangga kini semakin bertambah. Selain mengurusi pekerjaan domestiknya mereka kini harus menjalani peran ganda sebagai ibu guru bagi anak-anaknya di rumah. Tentu tidak mudah, bukan?

Dilansir dari laman berita Kompas.com tanggal 4 Agustus 2020, ada data dari Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bahwa hingga akhir Juli 2020 tercatat ada 3,5 juta lebih jumlah karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja  (PHK). Dengan demikian juga sangat mempengaruhi ekonomi banyak keluarga dan berdampak pada psikologis para ibu. Kenapa, karena jika biasanya mereka menerima uang gaji penuh dari suami setiap bulan, akibat pandemi ini banyak yang mengalami perubahan. Ada yang hanya menerima separuh, atau bahkan mendadak tidak ada sama sekali karena kebijakan perusahaan tempat suaminya bekerja. Tentu ini kondisi yang tidak mudah.

Baik dari sisi pembelajaran anak secara daring maupun kondisi perekonomian yang sangat tidak menentu, meski tidak dialami langsung oleh para ibu namun mereka sangat merasakan dampak dari keduanya. Badan lebih cepat lelah dari biasanya karena beban bertambah, belum lagi berita-berita tentang virus Covid-19 yang masih melanda tentu menambah beban pikiran mereka. Bisa dibilang, para ibu mengalami beban fisik dan psikis yang lebih berat dari hari-hari yang biasa dilewati. 

Padahal para ibu rumah tangga adalah porosnya keluarga, kunci kebahagiaan rumah tangga. Apabila ia sedang di posisi negatif baik fisik maupun psikis, tentu berdampak langsung kepada suami dan anak-anaknya. Karena bisa jadi akan banyak tanggung jawabnya di rumah yang akan terbengkalai. Namun sebaliknya jika para ibu dalam kondisi sehat baik fisik dan psikisnya, tentu ia akan merasa bahagia. Dengan modal kebahagiaan tersebut maka seluruh anggota keluarga pun bisa ikut bahagia karenanya. 

Mengingat betapa pentingnya kebahagiaan bagi para ibu di masa pandemi ini, maka sangat diperlukan agar mereka dapat menemukan kegiatan baru yang bisa mewarnai hari-harinya di masa sekarang ini. Sebetulnya banyak cara dapat dilakukan misalya dengan menjalani hobi. Nah, ada beberapa hobi yang bisa dilakukan kaum ibu di masa pandemi untuk menjaga kesehatan fisik dan psikisnya, diantaranya yaitu:

1. Menulis.

Jamak diketahui bahwa kegiatan yang satu ini selain murah meriah dan bisa dilakukan dari dalam rumah, ia juga bisa menjadi salah satu terapi. Dengan menulis, para ibu bisa mengeluarkan apa yang dirasakannya alias menumpahkan segala uneg-unegnya tanpa harus beradu emosi dengan keluarga. Misalnya, ketia ia merasakan sesuatu hal atau kejadian yang kurang menyenangkan. Karena ia tak ingin berbagi keluh-kesah atau bahkan menjadi masalah di dalam rumah, sebetulnya bisa dituangkan saja dalam tulisan. 

Namun sebaiknya tulisan tersebut sudah diolah menjadi kisah berhikmah, sehingga bukan aib orang lain yang ditulis melainkan hikmah apa yang berhasil ia dapat setelahnya. Selain emosi negatifnya bisa terkuras di sana, tulisan tersebut nantinya juga bisa menjadi bahan pembelajaran bagi orang lain yang membacanya. Nah untuk kegiatan menulis ini sudah bayak wadah atau komunitasnya, tinggal pilah-pilih saja mana yang cocok dengan tujuan menulis dan ritme hariannya. Karena nggak semuanya sama, ada yang ritme belajarnya cepat dan berisi, ada yang lebih santai. 


2. Berkebun.

Kegiatan kedua ini sepertinya sedang marak di masa pandemi ini, hingga membuat beberapa harga tanaman melonjak tinggi. Salah satu contohnya tanaman janda bolong, biasanya sekitar 20 ribuan sudah dapat, kini jauh tinggi dari harga sebelumnya. Di daerah Bekasi sendiri, pasaran janda bolong ada di kisaran 60-80 ribuan untuk yang berjumlah daun 4-8. Mahal, ya? Memang. 

Tapi sebetulnya masih banyak kok tanaman murah yang lebih terjangkau, tinggal dipilih-pilih saja mana yang sekiranya cocok dari segi harga maupun modelnya. Tapi jangan lupa kembali ke fungsinya, untuk ditanam di luar atau dalam rumah? Karena tiap tanaman berbeda-beda jenis dan cara pemeliharaannya. 

Kenapa berkebun ini masuk dalam list rekomendasi, karena dengan melihat warna hijaunya tanaman apalagi ditambah warna-warni bunganya (bila ada) itu bisa menjadi booster bagi kaum ibu. Mata menjadi segar melihat ciptaan Allah yang indah-indah, lalu muncul rasa bahagia di hati. Nah dengan modal bahagia itulah ibu menjadi lebih bersemangat menjalani harinya. Apalahi ditambah proses menanam dan memindahkan tanaman, itu juga bisa membakar kalori dan tubuh menjadi lebuh bugar. 


3. Belanja Masker Secara Daring (Online)

Virus Corona ini erat hubungannya dengan penggunaan masker. Apalagi bila mengingat ke masa awal pandemi ini, harga masker medis yang biasanya sekotak hanya 25 ribuan mengalami lonjakan harga yang sangat fantastis hinhga 10x lipat bahkan lebih. Akibatnya muncullah masker berbahan scuba yang murah meriah hanya 5 ribuan. Namun belakangan, jenis tersebut sudah dilarang penggunaannya karena ia hanya menggunakan 1 lapis kain. Sementara yang direkomendasikan oleh medis adalah masker yang 3 lapis.

Selain masker medis dan scuba, ada lagi jenis masker kain yang juga marak di pasaran. Bermacam-macam juga modelnya: ada yang sangkut di telinga (earloop), ada pula yang sangkut di kepala (headloop) yang lebih nyaman untuk para wanita pengguna jilbab. Untuk bahannya pun beragam, ada yang katun, satin, batik bahkan brukat juga ada. 

Nah, yang berkaitan dengan kebahagiaan kaum ibu adalah proses pilah-pilih dan belanjanya hehehe. Karena masker merupakan barang primer di masa pandemi ini, jadi harus pintar-pintarnya para ibu supaya dalam kedua prosesnya tersebut bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Banyak sekali produsen yang menwarkan aneka masker tersebut, tinggal memilih yang pas dan nyaman untuk keluarga. Untuk anak-anak misalnya, haruslah masker berbahan katun yang halus, lembut dan tidak membuat mereka gerah. Meski kini banyak juga masker medis bermotif yang juga cocok untuk anak-anak.

Jadi, model dan jenis bahan masker apa pun yang dipilih, semoga dalam proses memilih dan membelinya bisa menambah kadar bahagianya para ibu. Asalkan ingat waktu dan tidak terlarut dalam kegiatan bersosmed (belanja online), pilihan kegiatan yang ketiga ini juga bisa menjadi referensi.

Dari ketiga aktivitas di atas, kira-kira mana yang menarik bagi Anda para ibu jaman now? Atau malahan sudah melakukan semuanya dan sudah pandai menjaga kadar kebahagiaan masing-masing? Wah, keren deh kalau begitu 🤭😍


Referensi:

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/money/read/2020/08/04/163900726/imbas-corona-lebih-dari-3-5-juta-pekerja-kena-phk-dan-dirumahkan


Share This Article :
Mamiarsyali

Mamiarsyali adalah seorang lifestyle blogger yang menulis seputar parenting, Home Education, book review, traveling dan apa saja yang dapat membuatnya lebih happy.

Hai, terima kasih sudah mampir☺

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏
6616646238410676779