Seperti diketahui bersma, hidup di era digital ini banyak sekali kemudahan yang bisa didapatkan dari sebuah internet. Dengannya bisa mengakses segala rupa berita dan informasi dari berbagai portal berita serta media sosial.
Kalau dulu saya ada Twitter, Facebook, belakangan ini menyukai Instagram. Meski jumlah kata pada caption Instagram tidak sebanyak di Facebook namun saya lebih menyukai ini. Selain bisa mengakses berita nasional dan internasional yang sedang update dan viral, ada juga info parenting dan book review, bahkan berita politik pun selalu update. Maklum, di rumah tidak punya tivi 😂
Selain semua berita itu, ada satu macam jenis informasi yang paling saya senangi, yaitu fesyen. Saya senang sekali melihat toko online hijab syar'i dan mengikuti model terupdatenya. Dari dulu ada model khimar tanpa pet, lalu ada hard pet yang pakai busa, sampai sekarang yang terkenal itu soft pad antem alias anti tembem. Macam-macam juga bentuk petnya dan nggak semua merek bisa sama plek-nya di wajah.
Ada dua merek favorit yang menjadi langganan saya di tiga tahun belakangan ini yaitu Qnanz Syar'i dan Zakira Syar'i by. Dina Mercy. Keduanya memiliki model bagus dan harganya terjangkau untuk saya, banyak yang di bawah sejuta 😁
Selain dua merek itu saya juga senang melakukan window shopping yaitu melihat-lihat saja, memperhatikan model terbaru. Banyak yang saya suka ada Bugio, Vanilla Hijab, Heaven Lights, Kameela Hijabku, Mimimuts, Jawhara Syar'i, Jasmin by. Lidiahadiwinoto, Sheenar Syar'i, La Savina Syar'i, Allia Label, daaaaan masih banyak lainnya yang menjual multi brand seperti Grosir Khimar Syar'i dan My Poetik.
Apakah saya sering berbelanja di situ? Jawabannya lumayan. Oh iya merek hijab anak juga saya suka banget kepoin, seperti Baby Malika, Aiska Hijab, Little Aiza, Casila Baby, Anaya Hijab, dan belakangan saya sedang langganan di Shahia Hijab yang murmer namun berkualitas hahaha. Maklum, lagi norak banget punya anak wedhok, jadi rajin belanja hijab dan gamis untuk Ais 😅
Sudah, sudaaah. Kalau diterusin bakalan bablas nih bahas online shop wkwkwk. Oh ya jadi ingat dulu saya dijuluki Miss IG oleh Kak Yana di IP Bekasi, karena memang saya terkenal suka main IG hahaha. Kalau sekarang nggak sering posting tapi masih sering itu tadi, intip2 olshop dan berita politik nasional. Sering dilakukan tengah malam sambil menunggu kantuk tiba, lalu bisa bablas dan ini yang menjadikan saya lupa waktu untuk membaca buku, hiks.
Nah, karena alasan itulah saya memilih puasa Instagram di pekan pertama Puasa Kepompong ini. Lalu bagaimana hasilnya setelah sepekan berlalu??? Hmmmm 🤔
Jadi, yaaa boleh dibilang saya beruntung karena masa puasa ini bersamaan dengan Ali 'belajar jarak jauh' dan kondisi ponsel dia sedang rusak parah layarnya, jadi dia memakai ponsel saya untuk menerima dan mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Itulah yang membantu saya dalam mengurangi intensitas waktu melihat IG hahaha alhamdulillaaaah yaaa 😆🤗😇
Apakah berhasil dan memuaskan berpuasa IG selama sepekan kemarin? Jawabannya adalaaaaah: BELUM hehehe piss 😁✌
Masih buka IG setelah ponsel kembali ke tangan saya. Tapi oh tapiiii kegiatan membacakan buku anak alhamdulillah sudah membaik loh belakangan ini, cieee 😂
Baiklah, kembali ke puasa IG. Sekalian aja ya saya posting kalender puasa sepekan kemarin 👇
Jadi mayoritas saya mendapatkan badge: Satisfactory, alias puas. Poinnya 2 ya. Hanya satu hari yaitu Ahad 22 Maret 2020 saya merasa sangat gagal, yaitu ketika Aisyah bermain bersama Arsya di kasur bawah di lantai. Saya merasa sudah biasa mereka bermain bersama, jadi saya mendampingi sambil sesekali intip-intip IG. Lalu apa yang terjadi kemudian?? Terjadi sebuah insiden menyedihkan, Aisyah kejedot kayu pinggiran ranjang dan gusinya berdarah.
Saya yang parnoan banget dengan darah, auto menjerit dan panik!! Nggak berani memeriksa lebih lanjut, udah merinding banget rasanya. Saya meminta Ali mengambil tisu lalu mencoba membersihkan darah sekenanya, itupun dengan bulu kaki merinding, saya menuliskan ini pun sambil merinding 😬
Yasudahlah, pokoknya intinya saya yang salah. Bukan Arsya, dia masih kecil, yang hanya ngertinya bermain bersama adiknya. Sempat murka, tapi alhamdulillah nggak meledak karena saya sedang menjaga sekali emosinya Arsya. Saya bilang kalau saya marah, tanpa nada tinggi, keren .....
Okey saya rasa kejadian itu sangat cukup menjadi pelajaran bagi saya pribadi khususnya, juga suami. Jangan pernah merasa aman-aman saja, harus tetap pasang mata dan anak-anak tak boleh lepas sedetikpun dari penglihatan dan penjagaan orang tua. Nggak bisa melepaskan kepada penjagaan anak, bahkan Ali sekalipun.
Alhamdulillah, terima kasih Allah yang telah memberi teguran dan pelajaran dari kejadian ini.
Boleh sih, main Instagram. Tapiii kembalikan pada niat yaitu sedikit pemyegaran dan rajin melihat book review ya Maaaakkk 🤗
Share This Article :



Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏