Teman-teman, masih ingatkah tentang bencana banjir di awal tahun kemarin? Kalau bagi saya, kejadian itu sangat membekas di hati. Kenapa?
Pertama, suami bilang mau membeli mobil sedan second, tetapi perasaan saya mengatakan tidak setuju, lagipula sudah cukup dengan satu mobil yang ada. Beliau bersikukuh minta dibayarkan saat itu juga namun saya berat hati sekali untuk mentransfer. Esoknya tanggal 31 Desember 2019, beliau merengek lagi minta dibelikan. Namun hati saya tetapenolaknya. Saking nggak teganya sama suami, akhirnya saya bayarlah itu mobil sesuai arahan beliau.
Baru saja dibayar, lalu esoknya turun hujan dua hari berturut dan banjir di mana-mana. Teringat mobilnya yang masih di bengkel temannya (kebetulan yang menjual adalah temannya), dan sang pemilik bengkel sedang di luar kota untuk mudik, akhirnya mobil tersebut betul-betul terendam banjir katena tak ada siapa-siapa yang bisa membantu membuka bengkel dan memgeluarkan 😥
Nah, terbukti kenapa hati saya terasa berat sekali sejak awal suami membahas soal mobil itu.
Perasaan-perasaan seerti itu seringkali muncul dalam hati saya tanpa dipikir dahulu tanpa sebelum terjadinya sesuatu. Nah, itulah firasat.
Berangkat dari pengalaman oribadi itulah saya niat belajar tentang Firasat bersama ayah bunda lainnya di acara Amprokan HEbAT Bekasi kemarin Sabtu di Sekolah Alam Jingga.
Dan berikut review yang bisa saya bawakan sebagai oleh-oleh untuk kalian 🤗👇
Firasat X Intuisi
💖 FIRASAT 💖
- Sifatnya spiritual dan berasal dari hati.
- Sumbernya hidayah dari Allah.
- Aktivitasnya merasa.
- Produknya adalah perasaan.
- Spontan.
- Tidak mungkin diargumenkan.
- Bimbingan, hidayah, pertolongan dari Allah.
- Tidak butuh logika.
- Fatwa dari hati.
💖 INTUISI 💖
- Sifatnya spiritual ditambah intelektual (hati, akal, pikiran).
- Ilham dari Allah, informasi dan pengalaman.
- Aktivitasnya meyakini.
- Produknya berupa kesimpulan.
Ada pesan bijak dari Sayyidina Ali radhiyallahu 'anhu:
"Jangan sekali-kali melakukan sesuatu yang hatimu menolaknya. Meski kamu memiliki seribu alasan untuk melakukannya."
Jadi, Ciri-ciri Firasat adalah:
Hatinya merasa tentram ketika melakukannya. Maka, tinggalkanlah apa-apa yang meresahkan hati.
Harus bisa membedakan antara Firasat dengan Rasa Biasa. Ikuti mana yang menentramkan hati.
Bagaimana Implementasinya?
❤ Siagakan dan pekakan mata hati. Biasakan diri untuk membuka mata hati dan batin. Mohon kepada Allah agar bisa mendapat hikmah dari segala sesuatu yang dilakukan.
Siapkan mata batin sebelum membaca Al-qur'an, agar bisa mendapat hikmah dari setiap ayat yang dibaca.
❤ Percayakan penuh kepada petunjuk dan bimbingan Allah. Memohonlah, merengek-rengeklah dalam meminta kepada Allah. Karena sesungguhnya Ia senang dipinta dan dibutuhkan oleh hamba-hambaNya.
❤ Ada perbedaan antara Islam dengan agama lainnya, yaitu dalam hubungan hamba dengan Tuhan. Dalam Islam, hubungan hamba adalah meminta kepada Allah. Namun dalam agama lain sifatnya memberi, misalnya sesajen, persembahan, dan lain sebagainya.
❤ Jadi, sering-seringlah manusia meminta-minta pada Allah. Namun kebanyakan manusia itu sungkan untuk meminta padaNya, kenapa? Karena kurang dekat. Maka, mendekatlah, sering-seringlah menggedor pintunya. Jangan hanya mengetuk-ngetuk saja.
❤ Seringkali juga, doa atau permintaan manusia itu sangat standar dan umum, hanya seputar: rezeki, usia, dan jodoh. Padahal, Allah senang diminta apa saja. Mintalah ide, petunjuk, tanda-tanda, atau konsep, misalnya. Semua itu sah-sah saja, karena memang hanya kepada Allah-lah tempat meminta.
Dalilnya:
"Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin," yang artinya: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan."
Jadi untuk segala perkara dalam kehidupan, janganlah malu atau sungkan untuk meminta kepada Allah, ya! 🤗
❤ Hidupkan hati, pekakan mata batin, rajin-rajinlah meminta kepada Allah, seperti yang sudah dijelaskan di atas 😉
❤ Daripada anak mati-matian dilindungi oleh orang tuanya, ada baiknya anak dilepas agar ia bisa survive dan orang tua tawakkal kepada Allah. Biar Allah yang membimbing dan menjaganya.
❤ Gunakan maksimal dua kali pertimbangan. Lalu bismillah! Jika yakin, maka lakukan. Jika tidak yakin, tinggalkan. Just do it!
❤ Tak perlu terlalu mengandalkan diri sendiri, tetapi lebih mengandalkan Allah.
Bagaimana Cara Menajamkan Firasat?
❤ Gunakan keyakinan atau gunakan hati. Karena hati berbasis keyakinan. Bukan melulu menggunakan otak, karena otak menggunakan logika dan sumber keraguan.
❤ Tazkiyatun Nafs. Karena jiwa yang bersihlah yang mampu menangkap sinyal-sinyal dari Allah. Maka, bersihkanlah ruang-ruang pada konduktor hati.
❤ Lakukanlah ibadah-ibadah nafilah atau sunnah. Apa saja, misalnya sedekah, qiyamul lail, puasa sunnah, bisa juga menuntut ilmu. Sebagaimana dikatakan tentang fadhilah atau keutamaan ibadah sunnah dalam sebuah hadits:
"Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku, yang lebih Aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan keladanya. Hamba-Ku terus menerus mendekat dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya.
Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan.
Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya."
❤ Sering-seringlah bertanya kepada hati, jangan otak terus.
❤ Melatih spontanitas.
❤ Mengalir dan mengalir.
❤ Sesekali tanpa intervensi otak.
❤ Membangun sifat dan sikap tawakkal.
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏