![]() |
Sumber: Pixabay |
Bismillah.
Kemarin atau tanggal 2 Mei dikenal sebagai Hari Pendidikan. Semoga tidak terlambat untuk menulis tentangnya, ya! 😊
Menurut saya, pendidikan itu tidak hanya dilakukan di sekolah-sekolah formal. Bahkan rumah kita merupakan tempat pertama anak mendapat pendidikan. Dari siapa? Tentu saja dari kita sebagai orangtuanya. Bukan hanya ibu, tetapi juga ayah. Karena sejatinya kita adalah satu kesatuan, yaitu orang tua.
Kalau masih ada seorang ayah yang menganggap tugasnya hanya sebagai pencari nafkah atau rejeki, itu kurang tepat. Atau jika seorang ibu yang merasa setelah bisa menyediakan makanan serta mencucikan pakaian anak-anaknya, lalu merasa tugasnya sebagai ibu sudah selesai. Itu juga tidak benar.
Dan jangan sampai karena sudah menyekolahkan anak di sekolah terbaik (versi kita), lalu merasa tugas sebagai orang tua sudah selesai. Oh, tidak. Sungguh semua itu belumlah sempurna tugas kita.
Sesungguhnya, tugas utama kita sebagai orangtua ialah sebagai pendidik. Ya mendidik anak, mendidik keluarga. Jadi sebenarnya pendidikan itu bukan hanya tugasnya guru di sekolah.
Lalu apa tugas kita sebagai pendidik? Tentu tidak dengan ujug-ujug mendidik anak, sebelum diri kita sendiri terdidik.
Tidak langsung menyuruh anak menyuruh pakai jilbab, sebelum ibunya mencontohkan berjilbab. Tidak boleh marah-marah ketika anak lalai dalam sholat, karena bisa jadi kita juga kurang memberi contoh sholat tepat waktu. Begitu juga soal belajar dan membaca buku. Wajar saja bila ada anak yang malas belajar meski sudah dinasehati bahkan disuruh-suruh. Lha wong dia melihat orangtuanya juga lebih senang menonton tv atau melihat gadget ketimbang membaca buku 😀
Jadi menurut hemat saya, berhasil atau tidaknya suatu ilmu, nasehat atau pendidikan yang kita ajarkan kepada anak, itu tergantung dari kita sendiri. Jangan sampai orangtua lalai menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Karena sesungguhnya kitalah orang pertama yang dilihat anak sejak kecil, dan dengan itu mereka dapat mudah mengikuti apa saja yang kita perbuat atau contohkan. Jika pondasi di awal sudah kuat, Insya Allah anak tidak akan mudah terpengaruh oleh dunia luar.
Jadi, apakah kita mau mendidik diri sendiri dahulu supaya baik, sehingga anak-anak akan senang hati mengikuti kita, atau tidak? 😁
Pilihannya ada pada diri masing-masing.
Share This Article :
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup pada kolom komentar, kalau masih nekat mohon maaf komentarmu akan dihapus ya🙏