Ali dan Me Time

Di rumah, selepas Isya.

"Mau dibantuin apa lagi Bun, ayo cepetan. Abis ini Abang mau me time". Wow, Abang Ali bicara seperti itu. Gayanya seperti sudah dewasa aja, ngerti soal me time. Hahaha.

Jadi ceritanya saya sering meminta bantuan Ali ini-itu, seperti menyiapkan bak dan air hangat untuk mandi bayi, mengambilkan saya minum, membantu bereskan mainan Arsya, menaruh piring kotor ke belakang dan sebagainya.

Hal tersebut saya lakukan karena saya sedang menyusui bayi, juga dengan berharap agar Ali dapat memahami berbagai pekerjaan rumah tangga.

Alhamdulillah, belakangan ia sangat rajin membantu meringankan pekerjaan saya yang semenjak kelahiran sang bayi semakin bertambah.

Kembali ke me time, sudah dua hari ini Ali bicara seperti itu. Butuh me time, ceritanya hahaha. Tidak diganggu dengan perintah ini-itu dari ibunya, tidak juga diganggu oleh Arsya.

Mau tahu apa kegiatan me time pilihan sulung saya, Ali?

Ya betul, membaca. Dia sangat menyukai buku, terutama novel Tere Liye. Belakangan ini sangat menggandrungi serial Bumi. Novel terbarunya yang berjudul Komet Minor pun sudah berulang-ulang dibacanya.

Alhamdulillah saya bersyukur, kegiatan me time-nya Ali sangat positif. Bahkan tidak sembarang buku atau novel yang disukainya. InsyaAllah koleksi di rumah semuanya buku dan novel yang baik, berisikan konten positif.

Memang, kegiatan membaca yang disenangi Ali ini menguras kantong emak, apalagi novel Komet Minor ini yang terakhir saya beli harganya di atas seratus ribu, wow!

Kalau malam ini ia membaca buku Dan Rasul Pun Tersenyum, milik saya. Isinya sarat dengan nasihat namun dikemas ciamik sehingga ringan dibaca.

Meski harga buku dan novel kini semakin mahala, namun bagi saya ini lebih baik ketimbang Ali memilih ber-me time ria dengan kegiatan negatif seperti nongkrong tak jelas atau mojok di kamar sendirian dengan hp bermain game atau entah apa, seperti remaja pada umumnya. Duh, naudzubillah.

Share This Article :