Memahami Diri dari Aktivitas Empat Kuadran

Bismillah.

Mensyukuri peran saya saat ini sebagai IRT tanpa embel-embel kewajiban harus bekerja mencari nafkah di ranah publik seperti dulu waktu masih menjadi single parent. Berangkat pagi, pulang malam, meninggalkan seorang anak di rumah orang tua. Ah, pokoknya lelah fisik dan pikiran.

Alhamdulillah kini badai itu sudah berlalu, Allah berikan saya pasangan yang bisa menerima anak saya. Ditambah 2 amanah anak lagi yang lucu-lucu. Pekerjaan saya kini lebih ringan, karena hanya di ranah publik saja. Sewaktu anak masih satu dan sudah besar (kelas 5 SD), semua pekerjaan domestik mampu saya kerjakan sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. Meski hasilnya bagus, tetapi saya sering merasa bosan dan lelah. Rasanya kok ya begitu-begitu saja, monoton. Sama sekali tidak menyenangkan.

Saat hamil anak kedua, suami memberikan saya teman bekerja di rumah alias ART. Badan lebih bugar, dan tidak dikejar-kejar cucian baju kotor anak. Maklum ya, anak laki-laki kan sukanya main kotor. Apalagi celana seragam putih, menguras energi banget.

Sejak itu saya lebih punya banyak waktu untuk melayani suami, mendampingi anak-anak dan aktivitas lainnya yang saya sukai. Nah, pada tugas pertama kali ini Ibu Septi meminta saya dan teman -teman di Kelas Telur-telur untuk menuliskan aktivitas harian sebagai perempuan, istri dan ibu pada 4 kuadran.

Apa sajakah itu? Cekidot ya ...

Aktivitas di Empat Kuadran.

Kuadran BISA dan SUKA:

1. Belajar
2. Menulis
3. Membaca
4. Jalan-jalan
5. Ngobrol, dengerin curhat orang, menjadi teman diskusi
6. Membantu orang
7. Bermain bersama anak.
8. Bermain bersama suami, eh 😜
9. Fashion
10. Belanja
11. Bertemu orang

Setiap habis melakukan aktivitas di atas, saya seperti mendapat energi baru untuk menjalani hari. Lebih bersemangat dan bergairah, selalu ingin lagi dan lagi. Dan rasanya saya menjalani itu semua seperti natural saja, nggak perlu bersusah payah gitulah. Asik banget pokoknya 🤗

Kuadran  BISA dan TIDAK SUKA:

1. Memasak
2. Mencuci baju
3. Mencuci piring
4. Menyetrika

Semuanya saya bisa kerjakan, tetapi setelahnya saya merasa lelah. Bahkan nyaris kehabisan waktu untuk melakukan aktivitas yang saya sukai di kuadran 1😢

Kuadran TIDAK BISA dan SUKA:

1. Menjahit
2. Menyulam
3. Baking

Saya penasaran lalu mengikuti Rumbel Menjahit IP Bekasi dan jadilah jahitan pertama sekaligus terakhir bagi saya, yaitu mukena. Memang excited sekali membuatnya, tetapi saya stres karena jahitan saya miring-miring terus hahaha😂 Puas juga sih akhirnya jadi mukena, tetapi untuk mencobanya lagi kayaknya enggak deh. Cukup puas dengan bisa menjahit sum manual dengan tangan kalau ada baju enggota keluarga yang sedikit sobek atau memasang kancing. Hahahaha ...😁

Penasaran juga dengan membuat kue-kuean lalu bergabung di Rumbel Boga. Paling berkesan sewaktu berhasil membuat cake kekinian yaitu Snow Cake dan Napoleon Cake. Widiwww, leren banget ye kan.😎 Terus kebawa euforia baking dan sempat rajin membuat brownis di rumah bersama anak-anak. Tetapi ada satu momen gagal ketika saya merasa takaran gula kebanyakan lalu dengan sotoy saya kurangi. Hasilnya itu brownis jadi pahit dan terbuang, lebih dari satu loyang pula huhu innalillah. Sejak itu nggak mau baking lagi, selain males juga dengan dapur yang berantakan hehehe.

Mungkin bisa saja saya melakukan aktivitas di kuadran ini, tetapi pasti butuh effort. Kayaknya nggak 'gue banget' deh, ngabisin waktu dan tenga 🤐

Lanjut ke kuadran terakhir ya ...

Kuadran TIDAK BISA dan TIDAK SUKA:

1. Data
2. Angka
3. Membaca peta
4. Keteraturan
5. Hal yang berulang.

Meski dulu bekerja di bank tetapi sejujurnya saya tidak suka melakukan hal yang sama setiap hari 🤓 Saya hanya suka di bagian melayani nasabahnya saja, bisa ngobrol gitu 😆😅

Alhamdulillah setelah menyusun ini saya jadi semakin memahami diri sendiri. Apa yang disuka dan tidak. Apa yang bisa, dan tidak bisa. Sebisa mungkin delegasikan aktivitas yang tidak bisa dan tidak saya sukai ke pihak lain, lalu ke depannya agar memperbanyak waktu untuk melakukan aktivitas yang saya sukai dan bisa.

Semua itu nggak lain agar saya pribadi lebih sehat dan bahagia. Suami dan anak-anak saya berhak memiliki istri dan ibu yang bahagia, agar aura bahagia dapar menular kepada mereka dan seisi rumah. Aamiin 😇

Nah gimana dengan kamu, sudahkah memahami dirimu sendiri? ☺


#JanganLupaBahagia
#JurnalMinggu1
#Materi1
#KelasTelurtelur
#BundaCekatan1
#InstitutIbuProfesional

Share This Article :